Monday, October 7, 2019

Penggunaan Ain't, gotta, wanna, gonna

Penggunaan Ain’t
Ain’t memiliki arti tidak. Ain’t biasa digunakan untuk menyingkat auxiliary for adjective (kata bantu untuk kata sifat) dalam bentuk negatif, seperti is not, am not, are not. Bisa juga untuk menyingkat have not, dan has not.

Contoh kalimat

Tidak formal : I offer him drink. But he says he ain’t thirsty

Formal            : I offer him drink. But he says he is not thirsty

Translation   : Aku menawarkan dia minum. Tapi dia mengatakan dia tidak haus

Tidak formal : She ain’t in Jakarta anymore

Formal            : She is not in Jakarta anymore

Translation   : Dia tidak di Jakarta lagi

Tidak formal : I ain’t smart student, but I study hard

Formal        : I am not smart student, but I study hard

Translation   : Aku bukan murid pintar, tapi aku belajar dengan giat.

Penggunaan Gotta
Gotta merupakan singkatan dari kata got to. Gotta memiliki arti harus . Kata ini biasanya digunakan untuk menyatakan suatu keharusan yang cukup mendesak.

Contoh kalimat

Tidak formal : He has something something to say. He gotta tell me now

Formal : He has something something to say. He got to tell me now

Translation : Ada sesuatu yang ia ingin katakan kepadaku. Ia harus mengatakannya kepadaku sekarang

Tidak formal : Our parent is watching you. You gotta make them proud

Formal : Our parent is watching you. You gotta make them proud

Translation : Orang tua kita menontonmu. Kamu harus membuat mereka bangga

Tidak formal : University exam is getting closer. I gotta study harder

Formal : University exam is getting closer. I got to study harder

Translation : Ujian universitas semakin dekat. Aku harus belajar lebih giat

Penggunaan Gonna
Kata ini paling sering digunakan dalam percakapan atau dialog. Gonna merupakan singkatan dari going to dan memiliki arti akan.

Contoh kalimat

Tidak formal : I am gonna text you after school

Formal : I am going to text you after school

Translation : Aku akan menghubungi kamu setelah pulang sekolah

Tidak formal : Ryan is very sick. We are gonna visit him at noon

Formal : Ryan is very sick. We are going to visit him at noon

Translation : Ryan sedang sakit. Kami akan menjenguknya siang nanti

Tidak formal : Coach believes his team is gonna win this game

Formal  : Coach believes his team is going win this game

Translation : Pelatih percaya timnya akan memenangkan pertandingan ini

Penggunaan Wanna
Wanna merupakan singkatan dari want to yang berarti ingin.

Contoh kalimat

Tidak formal : Today is very hot. Marsha wanna eat some ice cream

Formal : Today is very hot. Marsha wants to eat some ice cream

Translation : Hari ini sangat panas. Marsha ingin makan es krim

Tidak formal : Exam is over. Do you wanna go to theme park with me tomorrow?

Formal : Exam is over. Do you want to go to theme park with me tomorrow?

Translation : Ujian telah usai. Apakah kamu mau pergi ke taman hiburan denganku besok?

Tidak formal : I don’t wanna be alone. So I go to John’s house

Formal : I don’t want to be alone. So I go to John’s house

Translation : Aku tidak mau sendirian. Jadi aku pergi ke rumah John

Saturday, October 5, 2019

CARA MENDAPATKAN KARTU INDONESIA PINTAR ( KIP )

KIP merupakan singkatan dari kartu Indonesia pintar yang mana degan memiliki kartu KIP tersebut maka seorang siswa dapat memperoleh bantuan tunai pendidikan berupa yang yang dapat di ambil melalui bank penyalur yang telah di tetapkan oleh pemerintah.

Kartu KIP di peruntukkan bagi anak usia sekolah yaitu anak sekolah yang masih berumur 6 – 21 tahun dan merupakan anak yang berasal dari keluarga miskin atau keluarga yang tergolong kurang mampu. Pemberian kartu KIP bagi anak sekolah yang kurang mampu merupakan program pemerintah yang di beri nama dengan PIP ( program Indonesia pintar )yang sangat membantu orang tua yang selama ini mengeluhkan tidak dapat menyekolahkan anaknya karena tidak memiliki biaya. Dengan adanya program ini diharapkan tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah atau bahkan tidak bersekolah.

PIP merupakan bagian dari penyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Sasaran Utama penerima PIP adalah Peserta didik pemegang kartu KIP yang merupakan peserta didik dari keluarga miskin.

Bagi yang memiliki kartu KIP dapat memanfaatkan kartu tersebut untuk bisa memperoleh bantuan pendidikan berupa uang tunai dengan cara kartu KIP tersebut harus didaftarkan terlebih dahulu di sekolah tempat siswa tersebut terdaftar dan menginputkan nomor KIP  beserta nama penerima kartu KIP tersebut melalui aplikasi dapodik sekolah masing-masing.

Program Indonesia Pintar (PIP) adalah program bantuan uang tunai bagi anak usia sekolah dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau yang memenuhi kriteria sebagai anak dari keluarga tidak mampu. Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang diberikan kepada anak yang berusia 6-21 tahun dari keluarga pemegang KKS, sebagai identitas untuk mendapatkan PIP. Bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada pemegang KIP berbeda-beda untuk tiap jenjang pendidikan. Untuk tingkat SD/MI/sederajat sebesar Rp.225.000/semester (Rp450.000 per tahun), tingkat SMP/MTs/sederajat Rp.375.000/semester (Rp750.000 per tahun), dan tingkat SMA/SMK/MA/sederajat sebesar Rp.500.000/semester (Rp1.000.000 per tahun).

Bagi yang belum memiliki kartu KIP dan ingin mendapatkannya dapat membaca penjelasan di bawah ini :

CARA 1 :
Bagi siswa yang tergolong siswa miskin dan berasal dari keluarga tidak mampu serta belum memperoleh kartu KIP dapat memperoleh bantuan PIP dengan cara menggunakan kartu KKS atau kartu keluarga sejahtera. Dengan KKS tersebut siswa yang tergolong tidak mampu juga akan dapat merasakan program PIP dari pemerintah.
Cara yang harus dilakukan yaitu membawa kartu KKS tersebut ke satuan pendidikan tempat siswa tersebut bersekolah dan di input datanya agar anak yang bersangkutan dapat di usulkan sebagai calon penerima PIP melalui aplikasi dapodik.

CARA 2 :
Apabila tidak memiliki kartu KKS maka orang tua siswa dapat membuatkan surat keterangan tidak mampu ( SKTM ) yang dapat di peroleh melalui Desa dan kemudian membawa SKTM tersebut ke satuan pendidikan untuk dapat menjadi bukti fisik bahwa siswa tersebut benar-benar merupakan siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu sehingga melalui SKTM tersebut nantinya sekolah mengusulkan ke dinas pendidikan dan pihak dinas meneruskan usulan tersebut ke kementerian pendidikan agar diproses dan bisa memperoleh kartu KIP.

Demikianlah cara agar dapat memperoleh bantuan program pendidikan Indonesia pintar, semoga dengan melakukan cara – cara tersebut dapat membantu para siswa yang berasal dari keluarga miskin yang belum memiliki kartu KIP untuk dapat merasakan bantuan Program Indonesia Pintar ( PIP ).

Thursday, October 3, 2019

Ulangan Blog?

By: Zulfikri

Lelaki muda dengan perawakan tegap nampak keluar dari ruang itu, ya ruangan seorang pemimpin sebuah satuan pendidikan di daerah terpencil pinggiran Komering.
Nampak sekali tanda tanya dan kebingungan dimukanya ketika keluar dari ruangan itu. Apa yang ada dalam ruangan itu apakah hantu? Hehehehe. Jika hantu lelaki itu tentunya akan terlihat ketakutan. Hehehehehe...
Sudahlah lupakan hantu tersebut yg bersembunyi di balik derita silelaki tegap itu, hantu yang membuat kebijakan tanpa musyawarah dulu, hantu yang bersembunyi dibelakang si lelaki tegap yang kebingungan itu. Dasar hantu! Jangan-jangan kau tak memahami standar penilaian BSNP..
kembali ke laptop.

Dengan sedikit kebingungan dia mulai menghampiri rekan-rekan kerjanya yang pada saat itu sedang menikmati istirahat . Sebelum  berbicara ia menarik nafasnya panjang dulu. Setelah ia yakin barulah ia berbicara.
"Ehem...ehem...ehem... ada informasi baru bapak ibu. Barusan saya di panggil pak hantu eh salah maaf pak KS beliau berharap kita melaksanakan ulangan blok". dengan kening sedikit mengkerut.
Para guru yang saat itu sedang makan terlihat saling  berbisik-bisik. Sssssssssstttt....
"Ulangan blok adalah ulangan yg dilakukan beberapa KD untuk melihat hasil ketercapaian siswa dalam priode waktu tertentu 2 atau 3 bulan sekali". Lanjut lelaki itu.

"Lah, kita sebagai pendidik telah melaksanakan beberapa Penilaian Harian setiap KD, melaksanakan PTS(Penilaian Tengah Semester), PAS(Penilaian Akhir Semester) bukan Prabowo Sandi ya! Mungkin priode selanjutnya menang". 😆
Kata seorang guru dengan perawakan imut dengan rambut seperti seorang profesor yang nampak kurang senang mendengar hal tersebut.
"Kenapa harus ulangan blok kitakan sudah melaksanakan seluruh kegiatan penilaian yang telah ditetapkan oleh pemerintah, menambah beban saja kecuali sekolah mau bayar kita dalam kegiatan tersebut untuk pengolahan nilainya 1000 per siswa kan lumayan buat beli rokok". Katanya.

"Maaf bapak sekolah induk saya sekarang melaksanakan ulangan blok juga". Seorang guru berkata.

"Oh gitu ya pak, artinya sekolah induk bapak tidak pernah baca Buku Panduan Penilaian ya pak edisi Revisi. Mana ada ulangan blok itu. Klik aja link ini pak untuk MENGUNDUH.
Jadi untuk apa ulangan blok?  waktu efektif guru di kelas sudah berkurang, anggaran biaya kegiatan bertambah, biarkan si hantu yang menjawabnya.

Semua diam tak ada yang  berkomentar lagi, tak ada yang mau menjelaskan apa itu ulangan blok, bagaimana proses pengolahan nilai ulangan blok, apa yang dilaporkan kepada pemangku kepentingan ulangan blok, atau hanya sebuah lobang jalan pengeluaran anggaran? Gak tau.

Penentuan Interval Nilai Pada Kurikulum 2013 Model Multi KKM

Jika mapel Biologi memiliki KKM 71, MTK  68, B. Indonesia 74, B. Inggris 70, dan ekonomi 76.  atau sekolah menentukan KKM Satuan pendidikan sendiri.
Apakah rentang/interval nilai dari masing-masing mapel atau satuan pendidikan tersebut  sama? Jika berbeda bagaimana perhitungannya? (Silahkan teman-teman tuliskan jawabannya pada kolom komentar)

Yuk simak pembahasannya, baca sampai selesai yach.

Pada penerapan Kurikulum 2013 ini, ada dua model KKM, yaitu model multi KKM dan satu KKM. Kali ini pembahasan akan berfokus pada penentuan interval nilai bagi sekolah yang menggunakan model multi KKM.

Bagi sekolah yang menggunakan model multi KKM berarti sekolah tersebut menerapkan KKM yang berbeda utuk setiap mata pelajaran. Misalnya, KKM IPA (64), Matematika (60), Bahasa Indonesia (75), dan seterusnya. Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya, rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70, rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.

Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda, diilustrasikan berikut:

1.  KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75.

Nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3
sehingga panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9. Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut.
A = 93 - 100  (Sangat baik)
B = 84 - 92  ( Baik )
C = 75 - 83  (Cukup)
D =  <74  (Kurang)

2.  KKM mata pelajaran IPA 64
Panjang interval nilai untuk mata pelajaran IPA dapat ditentukan dengan cara:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3
(100 – 64) : 3 = 12
sehingga panjang interval untuk setiap predikat  adalh 12.
Untuk mata pelajaran IPA interval nilainya adalah : 
A . 82 - 100
B. 73 -  81
C. 64 - 72
D. <63

Demikian pula perhitunga mata pelajaran yang lainnya. Berdasarkan ilustrasi di atas, jika peserta didik mendapatkan nilai sama, misalnya 74, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, predikatnya bisa menjadi berbeda-beda pula.
B. Indonesia KKM 75, Nilai perolehan 74 predikat D (Kurang)
IPA  KKM 64, Nilai perolehan 74 predikat B (Baik).  Demikian pula dengan mata pelajaran lainnya.
Kasus seperti ini sering menimbulkan masalah. Peserta didik, orang tua, masyarakat luas, dan pengguna hasil penilaian seringkali belum dapat memahami secara utuh.
Oleh sebab itu, satuan pendidikan harus mensosialisasikan dengan jelas kepada semua pihak terkait.
Sekolah dapat menggunakan satu KKM agar para pengguna hasil penilaian tidak merasa kebingungan. Satuan Pendidikan dapat mengambil KKM terendah atau tertinggi dari KKM Mata Pelajaran atau nilai diantaranya yang telah disepakati berdasarkan di dalam rapat dalam menetapkan KKM Satuan Pendidikan.

(Sumber:  Buku Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama edisi Revisi)
Untuk mengunduh buku pandauan tersebut click DISINI

Tuesday, October 1, 2019

RPP KD 3.4 Prosedural teks B. Inggris SMP kls 9

Keberhasilan suatu program sangat erat kaitannya dengan kualitas perencanaan yang dibuat.
Proses pembelajaran yang bermutu tentu dihasilkan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan rambu-rambu standar proses pendidikan.

Jadi bagaimana sih cara menyusun RPP untuk diaplikasikan dalam pembelajaran? Dalam artikel ini kami akan sedikit berbagi contoh rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah             : SMP N 2 MADANG SUKU I
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester  : IX/...
Materi Pokok    : Teks Prosedur; Resep makanan/minuman dan manual
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran @40 Menit

Download disini  atau link dibawah
https://s.docworkspace.com/d/AACWFjSBnt4j4pfOlMOmFA

Pengertian, Tujuan, Jenis, Ciri, Generic Structure sebuah iklan.

Functional texts  termasuk brosur, Menu, jaminan, direktori, bentuk untuk mengisi, tanda-tanda, resep, dan bahkan jadwal transportasi. Sala satu functional text yang sering kita temui adalah Advertisement (Periklanan).

1. Pengertian Advertisement (Periklanan)

Advertisement (Periklanan) adalah adalah sebuah teks yang memiliki tujuan untuk mengumumkan sebuah sesuatu agar menarik bagi banyak orang dan agar suatu produk tambah terkenal di semua kalangan umum berupa sarana komunikasi dengan pengguna produk atau layanan. Iklan dimaksudkan untuk memberitahu atau mempengaruhi orang-orang yang menerima pesan.

Advertisement atau iklan menggunakan semua media yang mungkin untuk menyampaikan pesannya. Seperti melalui televisi, media cetak (koran, majalah, jurnal dll), radio, siaran, internet, penjualan langsung, hoardings, mailer, kontes, sponsor, poster, pakaian, peristiwa, warna, suara, visual dan bahkan orang-orang.

2. Tujuan Advertisement (Periklanan)

Untuk mengajak pendengar atau pembaca untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan dalam iklan tersebut.

untuk mengumumkan/mengiklankan tentang suatu hal atau produk kepada masyarakat dan memberikan informasi mengenai suatu produk (bisa berupa barang, jasa, ide, dan lain sebagainya).
Berupaya menimbulkan rasa suka atas produk yang diiklankan tersebut.
Informasi mengenai produk tersebut dapat berupa, baik harga, spesifikasi, fungsi, dll.

3. Jenis Advertisement (Periklanan)

Berdasarkan jenis media yang digunakan, iklan dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Iklan Cetak
Iklan cetak adalah jenis iklan yang dipublikasikan menggunakan media cetak seperti Koran, majalah, tabloid, dan lain- lain. berdasarkan ruang yang digunakan dalam media surat kabar, majalah,tabloid, iklan dikenal dalam 2 bentuk yaitu: Iklan Baris dan Iklan Kolom

b. Iklan Advertorial
Iklan advertorial adalah jenis iklan yang dikemas seperti berita.

c. Iklan Display
Dilihat dari bentuk, iklan display lebih besar dari pada iklan kolom. Dalam iklan ini, ditampilkan gambar dan tulisan yang lebih besar.

d. Iklan elektronik
Iklan elektronik adalah iklan yang dipublikasikan dalam media elektronik. Iklan elektronik dapat digolongkan menjadi: iklan radio,  iklan televisi, iklan internet, iklan perusahaan, iklan layanan masyarakat.

4. Ciri Advertisement (Periklanan)
Advertisement/ iklan memiliki ciri- ciri bahasa sebagai berikut:

● Pilihan kata yang digunakan menonjolakan informasi yang dipentingkan
● Pilihan kata yang digunakan menunjukan sasaran
● Pilihan kata yang digunakan menarik,tepat,logis, dan sopan.
● Pilihan kata yang digunakan memiliki sugesti bagi khalayak.

5. Generic Structure Advertisement (Periklanan)

A. Purpose (tujuan)
Apa itu tujuan dari penulis untuk menulis teks iklan?

B. Name of product (Nama Produk)
ini adalah tentang nama dan merek. Apa produk, Layanan atau acara untuk menjual?

C. User (pengguna)
Yang membutuhkan produk? Ares apa produk dan layanan untuk?