Wednesday, November 20, 2019

Neneku datang dan aku tertidur

Sebentar lagi nenek datang. Satu jam yang lalu kucubo menghubungi nenek via ponsel mamaku hanya untuk menanyakan keberadaan nenek sudah sampai dimana. Nenek mengatakan dia akan tiba sekitar jam sembilan malam. Tak sabar hatiku menanti kedatangan beliau.
Malam itu cuaca mendung, suara guruh saut menyaut di cakrawala, rintik air mulai turun. Semoga hujan ini tak turun sebelum neneku tiba. Ternyata Tuhan berkehendak lain DIA maha mengetahui segala sesuatu. Hujan yang penuh rahmatpun mulai turun dengan derasnya.  Percikan hujan mulai mengenaiku dan aku mulai bergeser masuk ke kamar untuk rebahan sambil menunggu nenek dan terus membiarkan jari jemariku menari bebas diatas keypad androidku.
Kubayangkan buah tangan apakah yang dibawa nenek untuku. Ah mungkin nenek akan bawa makanan kesukaanku. Ya empek-empek kulit buatan nenek sendiri lengkap dg cuka pedasnya yang mantul (mantap betul). Suara rintik hujan masih terdengar dari kamarku, angin dingin merinsek masuk dari pentilasi kamarku membelai lembut wajahku mencoba menarik semua bulu mataku untuk tertutup. Semakin lama semakin kucoba menahan rasa kantuk ini tapi aku semakin tak kuat menahanya. Jemariku mulai terasa kaku syaraf otak mulai mengendur, gelombang relaksasi mulai menjalar di seluruh syaraf otaku dan aku mulai ..... ...... mengantuk..... dan ..... tertidur.
..z.z.zzzzzzz.zz.zz.zzzzzz......