Wednesday, December 18, 2019

Taati Suami setelah Allah dan Rosul-Nya

Pekerjaan harian, laporan-laporan yang deadline, tugas tambahan, belum lagi gesekan dengan rekan kerja, dan banyaknya perintah boss, menjadikan seorang suami membutuhkan sentuhan kasih sayang dan cinta dari istrinya agar menjadi obat penawar yang ampuh baginya.

Melepas suami bekerja setiap pagi ataupun setiap akan pergi tentu akan menyenangkan suami. Apalagi dengan sedikit doa dan pesan manis yang terucap dari bibir seorang istri _"Semoga perlindungan Allah selalu menyertaimu dan pejamkan mata apabila ada wanita yang menggodamu karna aku setia dan patuh padamu" _

Tak dapat dipungkiri jam kerja seorang istri dan sebagai ibu rumah tangga sangatlah padat, hampir 16 jam perhari bekerja tiada henti. Mulai dari ayam jago berkokok di pagi hari sampai dengan tayangan sinetron malam berakhir. Bangun pagi siapkan sarapan untuk buah hati, siapkan pakaian suami, cuci pakaian hari-hari, mengantar dan jemput anak, dan masih banyak lagi dan semua itu selalu dilakukan dengan disiplin dan tiada keluh kesah meskipun berpeluh basah. Betapa hebatnya engkau para istri penghuni surgawi.
Selayaknya engkau medapatkan penghargaan tertinggi, memang pantas engkau diajak liburan ke pantai Kute di Bali, puja puji hendaklah tiada henti bagimu wahai para istri.
Tentulah tak sebanding dengan jam kerja para suami yang tak begitu padat dan terkadang enggan membantu para istri.
Namun ketahuilah bahwasanya dasar dari hak seorang suami dan kewajiban istri adalah QS. An Nisa’: 34
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.”

Karena begitu  besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri maka bersabdalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 
“Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintah para wanita untuk sujud pada suaminya karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri” (HR. Abu Daud no. 2140, Tirmidzi no. 1159, Ibnu Majah no. 1852 dan Ahmad 4: 381. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Namun  yakinkan dan mantapkan dirimu banwa tidak ada hak yang harus kau utamakan selain hak Allah swt. dan Rasul-Nya setelah itu barulah hak suami. Karna dengan ini surga untukmu menanti sesuai ketaatanmu para istri.

---- Insyallah bersambung----