Tuesday, December 14, 2010

Mengenang PAPAku


Mengenang PAPAku
Arsan bin umar baki bin aji akib bin semadum bin sajab

Papa itu seorang pekerja keras,
Anak yang berbakti buat orang tuanya,
Kakak yang baik buat saudara-saudaranya,
Suami yang baik bagi istrinya,
Papa yang sayang anak-anaknya.
Papa bukan tipe orang yang banyak omong,  tapi kalo sudah cerita bisa asyik berjam-jam, hampir gak pernah marah atau terlihat marah... hehehe... (bohong).
Pernah suatu hari aku dan adik laki-lakiku berkelahi tapi aku tak ingat persis karena apa kami berkelahi. Waktu itu aku masih kelas 6 SD sementara adik kelas 5 SD. Aku dan adikku terpaut hanya satu tahun. Papa pada waktu itu pulang kerja. Sudah jadi kebiasaan Papa jika pulang kerja tidak langsung masuk dirumah tetapi beliau selalu bersantai dulu di garang rumah sambil menikmati cigarete kretek dan kopi hitam kental setengah gelas. Rumah kami pada waktu itu masih panggung kayu. Aku dan adikku bermain kelereng di bawah rumah. Oiya barulah aku ingat keributan kami karena kelereng. Waktu itu kami bertaruh siapa yang bisa membidik dan mengenai kelereng diantara kami maka harus membayar dengan lima buah kelereng. Dewi furtuna sedang berpihak padaku. Walaupun kelereng adikku jauh aku selalu berhasil mengenai kelerengnya dan dia membayar dengan lima buah kelereng dan ini selalu berulang. Aku memang hebat. Sampai akhirnya aku tahu kelereng adikku hanya bersisa tiga buah lagi padahal taruhan kami adalah lima buah. Jadi aku enggan untuk melanjutkannya. Dengan nada tinggi adikku berkata "sekiwit maen menang berenti". Hahaha. 
Aku tidak peduli dan aku tetap tidak mau melanjutkan permainan. Akhirnya adikku lemparkan ketiga buah kelereng sisa yang dimilikinya tersebut dan tepat mengenai kepalaku. Aku marah dan terjadilah perkelahian antara adik dan kakak ciiiattt.... ciaaat....ciiiatt... pergulatan terjadi. Karena aku sudah dibekali dengan bela diri Karate dengan sabuk biru pada waktu itu, tentu aku menang. Dan adikku menangis, menjerit. Papa yang sedang istirahat di Garang mendengar keributan kami dan segera turun menghampiri kami sambil melepaskan ikat pinggang kopelnya.. plak...plak...plak... tiga kali mengenai pantatku. Kebayangkan gimana sakitnya... sakitnya tu disini... hahaha... 
Aku langsung ambil langkah seribu masuk kekamar mandi langsung mandi. Selesai mandi aku lihat melalui cermin dipantatku berbekat tebal tanda merah garis sebesar ikat pinggang kopel Papa.  Oh tidak... perih... tidak lama kemudian adik masuk kamar dan aku langsung berkata "gara-gara kau pantatku jadi cak ini". Dengan santai adik menjawab "sukurlah". hahahaha.
Dan sekarang kusadari melalui ikat pinggang tersebut beliau berpesan bahwa bersaudara haruslah akur, saling mengasihi, kelak jika sudah dewasa dan berumah tangga pasti akan terpisah dan akan saling merindukan semetara jarak dan waktu sulit untuk mempertemukan. Kakak kangen kamu Dik.  

Kenangan aku sama Papa memang singkat... hanya 29 tahun itupun gak full, karena Papa harus menyerah sama penyakit kanker paru stadiun 4 yang sangat aneh dan begitu tiba-tiba yang menggerogoti selama hampir 9 bln. Dipotong masa Bayi dan balita yg gak ngerti apa-apa dan 6 bulan masa pengobatan Papa, mungkin boleh dibilang aku cm punya waktu sekitar 28-29 thn saja. Terlalu singkat tapi  terlalu dalam bagi aku.
Ntah saudara-saudaraku yg lain... tapi walau Papa sudah tak ada... aku selalu merasa Papa ada...
Aku bisa meneteskan air mata setiap kali bicara tentang Papa dan aku selalu rindu Papa. Dalam setiap doaku, setiap kali aku rindu selalu kupanjatkan doa untuk papa, selalu terpanjat doa bagi papa. Ku bermohon "semoga Allah memberikan tempat yang baik di sisiNya, melapangkan kuburnya, menghibur Kesendiriannya, menerima segala kebagusannya, menghapuskan segala kesalahannya, memeihara dan menjaganya dari siksa kubur dan nerakaNya."

Foto kenangan sama Papa? tak banyak..
Suatu fajar yang merupakan titik balik hidupku saat itu, Aku dikagetkan dengan suara HPku yang aku hafal sekali dengan suara nada dering seperti itu adalah telpon dari HP papaku. Tepat sekali, ternyata benar. Pikiranku langsung tertuju pada papa yang ada di RS Muhamaddiya. "kak, cepat kerumah sakit papa kritis" ...tut...tut...tut... telpon terputus. Bergegas aku, dalam waktu kurang lebih 15 menit pun tiba di RS. Adikku langsung memelukku, kulihat mamaku berada disamping papaku sambil membaca yasin. Dan kulihat papa sudah terbujur kaku, kupegang tangannya tak terasa denyut nadinya. Aku tidak yakin, aku tidak percaya, kugoncangkan tubuh papaku dengan linangan air mata yang tak terbendung lagi mengalir deras. Tak ada gerakan, tak ada respon. Barulah aku sadari bahwa papa telah meninggalkan kami. Aku berdosa, aku merasa bersalah, kenapa disaat-saat akhir papaku aku tak berada disinya??? Bahkan mamakupun hampir kecolongan.
Malam itu, waktu pergantian jagaku dengan adikku, karena 2(dua) malam sebelumnya aku yang menjaga papa di RS. Malam-malam sebelumnya tidak ada tanda-tanda bahwa papa akan pergi, bahkan kami suka bercanda. Walau sakit, papa suka bercanda. Dan satu hal, walau dia sakit, papa tetap ingin beribadah. Hari itu aku, istri dan kedua anakku di RS, sekitar jam 11 malam, Aku menyampaikan niatku untuk pulang karna malam ini adik laki-lakiku akan menjaga papa. Sambil kupeluk dan kucium papa " Pa malam ini, Fikri balek dulu bisok malam Fikri nunggu Papa lagi di sini". Papa menjawab " Auu... balekla, Amun pagi ngulang kesini bawakah baju begawi papa, karne besok Pagi papa nak ke kantor". Aku tersenyum dan optimis mendengar kata-kata dari mulut papa itu. Pikiranku papa akan sembuh, dia akan kembali kerja... Aku jawab "Auu kele kubatak kah"(ini bahasa semendo daerahku). Lancang, ternyata itu adalah pesan nya untuk ku, papa ingin memberitahukanku bahwa Allah akan mengambilnya dariku besok pagi. Ternyata benar jam 5:45 atau jam 6 pagian, papa meninggal dunia, jam itu adalah waktu dimana papa sering berangkat ke kantor.
Ohhhh... bodohnya aku, kenapa aku tak berpikir kesana.
Kalau aku tahu, mungkin aku bisa menghalagi Malaikat pencabut nyawa untuk mengambil papaku, kan kututup dan kukunci pintu masuk itu agar DIA tidak mengmbil nyawa papaku. Paling tidak aku ada disamping papaku, membimbing dia sewaktu menghadapi sakaratul maut. Inilah penyesalan ku yang sampai saat ini selalu menjadi penyesalanku, bersalah sekali aku, aku merasa berdosa.
Kulapangkan dadaku, aku menerima ini semua. Aku teringat firman Allah "kullun nafsin zaaikatul maut" setiap mahluk yang bernyawa pasti akan mati.
Aku teringat satu pesannya yg tersimpan dalam ingatanku dan selalu terputar ketika ku ingat dan rindu papa, disela sehatnya " Fik, tekunkanlah lagi beribadah, karna kabah tulah ye akan mendoakan papa, dan membimbing adik-adik untuk mendoakan papa kalau papa la matik".

Aku bangga jika ada saudara yg bilang aku mirip Papa...
Papaku yang ganteng sampai akhir hayatnya... sudah menjadi suami yang baik, saudara yang baik, ayah yang baik, Anak yang baik, teman yang baik. Tak pernah kudengar hal yg buruk tentang Papa dari orang-orang yang mengenalnya... tak heran aku mengidolakan beliau... dan selalu rindu padanya.
Dulu jika main ke rumah teman dan temanku sedang bercengkrama dengan Papanya atau saat di tempat umum ada yang makan bareng Papanya...ngobrol bareng papanya.. terlebih-lebih diwaktu hari raya, mereka yang bisa sujud dengan papanya......aku iiirrrriiiii sekali...

Lahir 15 Oktober 1957 Wafat 10 Juli 2009 

Saturday, September 25, 2010

Aministrasi guru

Seorang guru dituntut untuk memiliki profesionalitas yang tinggi terutama guru yang sudah memiliki sertifikat guru. Selain harus mempunyai beban mengajar 24 jam tatap muka setiap minggu, seorang guru juga dituntut memiliki perangkat administrasi guru sekurang-kurangnya memiliki 27 perangkat administrasi yang terdiri dari 24 perangkat utama dan 3 perangkat tambahan yang semuanya sama-sama penting.

Masing-masing perangkat itu adalah:

1) Silabus

2) Kalender Pendidikan

3) ProgramTahunan

4) Program Semester

5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

6) Rencana Pelaksanaan Harian

7) Buku Pelaksanaan Harian Presensi Siswa

9) Catatan Hambatan Belajar Siswa

10) Daftar Buku Pegangan Guru dan Siswa

11) Analisis KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal

12) Kisi-kisi Soal 

13) Soal-soal Ulangan

14) Buku Informasi Penilaian

15) Analisis Butir Soal

16) Analisis Hasil Ulangan

17) Program/Pelaksanaan Perbaikan

18) Program/Pelaksanaan Pengayaan

19) Daftar Pengembalian Hasil Ulangan

20) Buku Ulangan Bergilir

21) Daftar Nilai

22) Laporan Penilaian Akhlak Mulia dan Kepribadian Siswa

23) Buku Tugas Terstruktur

24) Buku Tugas Mandiri

25) SK Pembagian Tugas

26) Mengisi Buku Kemajuan Kelas dan

27) Jadwal Mengajar.

Sedangkan bagi guru yang memiliki tugas tambahan seperti wakil kepala dan masing-masing kepala instalasi selain SK pengangkatan dilampiri dengan foto copy Pendidikan dan Pelatihan yang mendukung. Memang guru masing-masing madrasah memiliki kekhususan dalam mempersiapkan perangkat administrasi guru, akan tetapi sekurang-kurangnya seorang guru mampu mempersiapkan perangkat diatas, mana kala seorang guru ingin meningkatkan kualitas profesionalisme.

Monday, September 13, 2010

1001 Cara Kristenisasi

1001 Cara Kristenisasi

   

www.hidayatullah.com

   

Publikasi: 30 - 09 - 2002

   

AlDakwah.com--Berbagai cara ditempuh untuk melancarkan proyek kristenisasi. Ada yang memalsukan Al-Quran, pendeta mengaku haji, sampai upaya memurtadkan kiai ternama. Ada pula tokoh Muslim yang "mendukung" kristenisasi

   

Kawin antar-agama hanyalah salah satu cara kristenisasi. Lainnya, banyak. Menurut kristolog Abu Deedat Shihab, kaum misionaris dan zending perlu menempuh berbagai macam cara karena selama ini merasa gagal. Kini, kristenisasi lebih diprioritaskan untuk menjauhkan ummat Islam dari agama, baru kemudian memurtadkannya. Abu Deedat merujuk pada Al-Quran Surat Al-Baqarah: 109, "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman..." Juga Al-Baqarah: 120, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." 

   

Sinyalemen Al-Quran itu memang benar. Dalam Konferensi Misionaris di kota Quds (1935), Samuel Zweimer, seorang Yahudi yang menjabat direktur organisasi misi Kristen, menyatakan, "Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu."

   

   

Plesetan Al-Quran

   

Al-Quran, sebagai tuntunan hidup ummat Islam, kini dimanfaatkan sebagai sarana kristenisasi. Tentu saja bukan Al-Quran sungguhan, tapi palsu. Salah satunya adalah The True Furqan, yang sempat beredar di internet dan menggegerkan publik Jawa Timur, awal Mei lalu. Dalam Al-Quran buatan Evangelis (Ev) Anis Shorrosh itu, ada surat bernama Al-Iman, At-Tajassud, Al-Muslimun, dan Al-Washaya yang isinya memuji-muji Yesus.

   

Selain ada Al-Quran palsu, juga bertebaran buku-buku plesetan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits. "Cara ini yang sekarang paling banyak terjadi. Pemberian Supermie atau bantuan uang sudah tidak manjur lagi," tutur Abu Deedat.

   

Kenapa cara itu ditempuh? Dalam wawancara dengan majalah Jemaat Indonesia (edisi 4 Juni 2001), Pdt R Muhamad Nurdin —Muslim murtad— menyebut trik itu sebagai cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. "Saya membuat buku agar dibaca umat Kristen, kemudian disalurkan kepada umat beragama lain. Saya tulis untuk kalangan sendiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Demikian bagi orang Yahudi aku seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang Yahudi. Itu cara yang hati-hati dalam merebut hati kaum Muslimin. Jangan sampai ada vonis mati seperti untuk Suradi dan Poernama," ujarnya. Dua nama terakhir adalah pendeta yang divonis mati oleh Forum Ulama Ummat (FUU) Bandung karena menghina agama Islam.

   

Buku-buku Nurdin laku keras. Dalam tiga tahun, 5000 eksemplar ludes. Hasilnya, menurut penuturan Wakil Gembala Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) Rawamangun Jakarta ini, banyak orang Islam yang akhirnya menerima Yesus alias murtad. "Bahkan ada yang menjadi penginjil."

   

Contoh buku karangan Nurdin adalah Ash-Shadiqul Masdhuq (Kebenaran yang Benar), As-Sirrullahil Akbar (Rahasia Allah yang Paling Besar), dan Ayat-ayat Penting dalam Al-Quran.

   

Selain buku, juga bermunculan brosur atau pamflet sejenis lembar Jumat. Judul yang dipilih pun seolah-olah Islami.

   

Misalnya "Allahu Akbar Maulid Nabi Isa as", "Kesaksian Al-Quran tentang Keabsahan Taurat dan Injil", dan "Siapakah yang Bernama Allah itu?" Bertebaran pula stiker kaligrafi Arab yang isinya pujian kepada Yesus.

   

Buku dan brosur itu diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA), Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim.

   

Anak-anak sekolah juga menjadi sasaran empuk. Siti Muflikhah, santri Pesantren At-Taqwa Bekasi, pernah mendapat surat berisi komik anak-anak dari sebuah lembaga yang menamakan diri Klab17. Di bagian awal, komik itu berisi cerita keseharian anak-anak. Namun di bagian akhir ada pernyataan, "Saya percaya akan Engkau, Yesus sebagai juruselamat saya."

   

   

Mengaku Mantan Haji

   

Bidang kesehatan juga dibidik. Ini antara lain dialami keluarga Hartono, warga Kupang, Surabaya. Istrinya, Jam'iyah, sakit dan dirawat di RS RKZ Surabaya. Biaya yang harus dikeluarkan selangit sehingga Hartono yang cuma bekerja sebagai mandor kontraktor kebingungan. Datang misionaris menawarkan bantuan biaya pengobatan. Namun ada syaratnya: masuk Kristen. Hartono terpikat. Suami istri itupun akhirnya menjadi penganut Kristen.

   

Cara yang cukup sulit diidentifikasi adalah tipu daya dengan meniru adat atau kebiasaan komunitas Muslim. Di Cirebon, ada kelompok qasidah yang menyanyikan puji-pujian kepada Yesus.

   

Hal serupa juga dilakukan jemaat Kanisah (Kristen) Ortodoks Syiria (KOS) yang menyelenggarakan tilawatul Injil, memakai peci, ibadahnya mengamalkan shalat 7 waktu, memakai sajadah, dan mendendangkan qasidah.

   

Duta-duta Injil (begitu kalangan Kristen menyebutnya —red) juga berani mengaku sebagai mantan ustadz, bertitel haji atau hajjah, atau anak kiai terkenal. Pengakuan-pengakuan seperti itu direkam dalam kaset dan diedarkan di tengah masyarakat.

   

Misalnya di Cirebon, murtadin Ev Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alias Amin Al-Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian itu palsu.

   

Ada lagi Ev Hj Christina Fatimah alias Tin Rustini alias Sutini alias Bu Nonot, pemberita Injil dengan memperalat Al-Quran di Gereja Bethel Pasir Koja, Bandung. Mengaku pernah berkali-kali menunaikan ibadah haji. Menurut penuturan Sumarsono, mantan suaminya, Sutini tidak pernah belajar di pesantren. Selama berkeluarga tidak pernah shalat. Memang dia pernah pergi ke Arab Saudi, bukan untuk ibadah haji tetapi menjadi TKW.

   

Banyak lagi kaset-kaset yang berisi rekaman kesaksian palsu, misalnya kesaksian HA Poernama Winangun alias H Amos, Pdt R Muhamad Nurdin, Pdt M Mathius, Pdt Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F Intan Duana, dan Ev Paulus Marsudi.

   

   

Sekolah dan Tawaran Kerja

   

Biaya sekolah yang kian mahal juga dimanfaatkan untuk menjerumuskan kaum Muslimin. Mereka mendirikan sekolah (yang seolah-olah) Islam, seperti Institut Teologi Kalimatullah Jakarta yang dikelola Yayasan Misi Global Kalimatullah. Juga ada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Apostolos Jakarta, yang mempunyai kurikulum Islamologi bermuatan 40 sks.

   

Lapangan kerja juga menjadi lahan subur. Ini misalnya dilakukan pasangan misionaris Robert Antony Adam dan Traccy Carffer di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Warga Amerika Serikat yang terang-terangan mengaku utusan Yesus itu berhasil memurtadkan 123 orang Minang, dengan bekal jabatan konsultan kehutanan Global Partners Forestry Unit (GPFU). Robert-Traccy yang masuk Pesisir Selatan sejak Desember tahun silam, menawarkan rekayasa teknologi tepat guna pemberdayaan jati emas, pala super, dan kapas transgenik. Robert lantas menjual bibit jati mas, pala, dan kapas dengan harga 50% lebih murah daripada harga pasaran. Kalau mau dapat gratisan, bisa saja. "Asal masuk Kristen," ujar Masrizal, aktivis dakwah di Pesisir Selatan. Banyak warga yang tergiur dan akhirnya menjual keyakinan karena terobsesi keuntungan jutaan rupiah. Untung misionaris ini segera dideportasi karena pelanggaran visa, pertengahan bulan lalu.

   

Kasus serupa terjadi di Bekasi. Bulan April lalu terbongkar praktik kristenisasi berbungkus lapangan kerja. Sekitar 50 orang Muslim asal Gorontalo dibawa ke Bekasi dengan janji akan dipekerjakan dan diberi beasiswa oleh Yayasan Dian Kaki Emas. "Tapi setelah sampai di sini, mereka dididik dan dipaksa pindah agama Kristen oleh Pendeta Edi Sapto," ungkap Hamdi, Ketua Divisi Khusus Forum Bersama Ummat Islam, dalam acara konferensi pers di Masjid Al Azhar, Klender Jakarta Timur. 

   

Warga Muslim itu disekap, didoktrin ajaran Kristen, disuruh ikut kebaktian, dan dilarang shalat. Mereka juga diwajibkan memelihara babi-babi yang ada di kompleks yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektar itu. Akhirnya kompleks kristenisasi terselubung itu digerebeg warga dan aparat.

   

   

"Dukungan" Tokoh Muslim Liberal

   

Proyek kristenisasi ternyata mendapat `dukungan' dari beberapa orang yang sering disebut cendekiawan Muslim. Tokoh-tokoh ini memperkenalkan paham liberalisme dan pluralisme yang kerap mengusung slogan `membangun dunia baru', dengan penyatuan agama dan melepaskan fanatisme agama. Salah satunya adalah Prof DR Said Agil Siradj, MA. Gagasan pluralnya antara lain tampak dalam pengantar buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam. Buku ini dikarang oleh Bambang Noorsena, pendiri Kanisah Ortodoks Syiria (KOS) di Indonesia.  Di situ Said Agil menulis bahwa KOS tidak berbeda dengan Islam. Secara al-rububiyyah, KOS mengakui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam yang harus disembah. Secara al'uluhiyyah, telah mengikrarkan Laa ilaha ilallah (Tiada Ilah selain Allah) sebagai ungkapan ketauhidannya. Jadi dari tauhid sifat dan asma Allah secara substansial tidak jauh berbeda dengan Islam. Perbedaannya, menurut Said Agil, hanya sedikit. Jika dalam Islam (Sunni) kalam Tuhan yang Qadim itu turun kepada manusia (melalui Muhammad) dalam bentuk Al-Quran, maka dalam KOS kalam Tuhan turun menjelma (tajassud) dengan Ruh al-Quddus dan perawan Maryam menjadi Manusia (Yesus). Perbedaan ini tentu saja sangat wajar dalam dunia teologi, termasuk dalam teologi Islam. "Pandangan seperti itu merupakan salah satu bentuk penghancuran aqidah," timpal Abu Deedat.

   

Tokoh lainnya adalah DR Nurcholis Madjid. Dalam buku Pluralitas Agama, Kerukunan dalam Keragaman, Cak Nur menjelaskan bahwa pengikut Isa Almasih menyebut kitab Injil sebagai Perjanjian Baru berdampingan dengan kitab Taurat yang mereka sebut sebagai Perjanjian Lama. Kaum Yahudi tidak mengakui Isa Almasih dengan kitab Injil-nya, menolak ide Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru itu, namun Al-Quran mengakui keabsahan keduanya sekaligus. Dengan nada agak tinggi, Abu Deedat menyebut pendapat Cak Nur itu sebagai upaya pendangkalan aqidah. "Para pengikut Nabi Isa as (kaum Hawariyun) tidak pernah menyebut Injil sebagai kitab Perjanjian Baru. Nabi Isa sendiri tidak pernah menerima atau mengetahui kitab Perjanjian Baru karena Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa bukanlah Perjanjian Baru yang isinya kebanyakan surat-surat Paulus yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Isa itu sendiri," katanya.

   

Selain kedua tokoh di atas, Abu Deedat juga memasukkan Alwi Shihab sebagai tokoh pluralis. Sementara Adian Husaini dalam Islam Liberal menunjuk beberapa nama seperti dosen-dosen Universitas Paramadina (Komaruddin Hidayat, Budhy Munawar Rahman, Luthfi As-Syaukanie), dosen UIN Syarif Hidayatullah (Azyumardi Azra, Muhammad Ali, Nasaruddin Umar), dan beberapa nama lain yang menjadi kontributor Jaringan Islam Liberal.

   

Menurut Adian yang juga anggota Komisi Kerukunan antarumat Beragama MUI, melalui pluralisme, ummat Islam diprovokasi agar melapaskan aqidahnya. Tidak lagi meyakini agamanya saja yang benar, dan kemudian diajak untuk mengakui bahwa agama Kristen juga benar. "Teologi pluralis sebenarnya adalah pembuka pintu bagi misi Kristen dan sejalan dengan imbauan Paus Yohanes Paulus II agar misi Kristen terus dijalankan," ujarnya.

   

Kaum Kristen juga tak segan-segan "menyerang" tokoh-tokoh Muslim yang dikenal sebagai pejuang tegaknya syariat Islam. Misalnya KH Kholil Ridwan (Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia) dan KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii (Pimpinan As-Syafiiyah, Jakarta).

   

Sekitar 5 bulan lalu, keduanya mendapat kiriman brosur dari STT Apostolos. "Isinya tidak secara langsung mengajak kepada agama Kristen, namun mengajak saya agar masuk ke dalam Apostolos. Itu artinya Apostolos mengajak saya untuk masuk ke dalam agama Kristen," kata Abdul Rasyid.

   

Abdul Rasyid segera melaporkan kejadian itu kepada aparat, sebab cara itu sudah melanggar ketentuan hukum, yakni larangan mengajak ummat suatu agama untuk masuk ke agama lain. Kemudian ada pemberitahuan dari aparat bahwa pihak Apostolos melalui Pdt Yusuf Roni membantah telah mengirim surat dan brosur itu.

   

"Terlepas dari benar tidaknya bantahan itu, yang jelas apa yang saya alami merupakan indikasi bahwa sasaran kristenisasi tidak hanya kalangan akar rumput, tapi juga ulama dan tokoh masyarakat," ujar Abdul Rasyid.

   

   

Yerikho 2000 dan Doa 2002

   

Misi Kristen di Indonesia didukung oleh kekuatan dana yang sangat besar, di antaranya melibatkan konglomerat keturunan Cina, James T Riady (bos Grup Lippo). Seperti terungkap di majalah Fortune (16 Juli 2001), James berencana membangun seribu sekolah di desa-desa miskin di Indonesia. James bekerjasama dengan Pat Robinson (misionaris dunia) juga akan mendirikan organisasi jaringan umat Kristiani.  Hebatnya, ummat Islam secara tidak sadar turut mendukung cita-cita besar James T Riady. Antara lain dengan menjadi nasabah Bank Lippo, belanja di Mal Lippo, membeli rumah di Lippo Karawaci dan Cikarang, berobat ke RS Siloam, pelanggan Lippo Shop, Link Net, Lippo Star, Kabel Vision, dan Asuransi Lippo.

   

Indonesia memang akan dijadikan pusat perkembangan Kristen di Asia Pasifik. Demikian kata Pdt George Anatorae dari The Lord Familly Church Singapore dalam seminar kerjasama Global Mission Singapore dan Galilea Ministry Indonesia, di Hotel Shangrila Jakarta (9-12 Juni 1998). Sejauh mana keberhasilan program itu, perlu diteliti lebih lanjut. Yang pasti, data tahun 1999 menunjukkan jumlah umat Islam di Indonesia anjlok dari 90% menjadi 75% (Siar No 43, 18-24 November 1999).

   

Keberhasilan itu berkat kerja keras 38 agen kristenisasi, 1573 misionaris pribumi, 62 misionaris asing, dan 421 misionaris lintas kultural (data dari Operation World 2001 yang dihimpun India Missions Association, Japan Evangelical Assocation, dan Korea Research Institute for Missions).

   

Salah satu lembaga yang gencar melaksanakan kristenisasi adalah Doulos World Mission (DWM). Saat ini DWM sedang melaksanakan Proyek Yerikho 2000, yaitu program pengkristenan wilayah Jawa Barat, dengan sentra kegiatan digerakkan di kawasan pinggiran Jakarta.

   

Proyek ini bertujuan "mewujudkan Kerajaan Allah di bumi Parahyangan menyongsong abad XXI". Menurut Hendrik Kraemer, peneliti dan penginjil dari Belanda, Jawa Barat adalah wilayah "paling gelap" di Indonesia dan sangat tertutup bagi Injil. Karena itu aktivis DWM bertekad, "Kita harus merebut tanah Pasundan bagi Kristus."

   

Yerikho 2000 juga digerakkan di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Pusat kegiatan DWM berada di kawasan Rawamangun (Jakarta Timur) dan Tangerang (Banten).

   

Program lainnya adalah Doa 2002, yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober 2001 sampai 6 Desember 2002. Secara khusus program ini menyebut beberapa komunitas Muslim sebagai objek kristenisasi. Di antaranya adalah suku Kaili Ledo (Sulawesi Tengah), Melayu Riau, Betawi, Aceh, Melayu Kalimantan, Tenggarong Kutai, Bima, Maluku, Banda, dan Papua. Rencana program Doa 2002 tertuang dalam buku 40 Hari Doa Bangsa-Bangsa yang telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa di dunia.

   

Muslim Betawi misalnya, harus didoakan oleh segenap orang Kristen pada tanggal 9 November 2001 lalu. Itu perlu dilakukan agar hati Bapa mengasihi dan merindukan orang Betawi. Selain itu, agar Bapa mengutus duta-duta kerajaan-Nya untuk mengembangkan pelayanan kesenian Betawi, literatur, dan radio dalam bahasa Betawi. Juga, agar Tuhan mencurahkan kuasa-Nya dan mengubah kehidupan orang-orang yang berpengaruh dalam suku Betawi, baik para penyanyi, penari, tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan wanita.

   

Secara khusus, orang Kristen mendoakan Presiden Megawati dan beberapa pemimpin dunia. Harapannya, agar Megawati (dan para pemimpin) mendapat pewahyuan tentang Ketuhanan Yesus dan keluarganya datang mengenal Kristus.

   

Duta-duta Injil juga sedang menggencarkan ritual Doa 5 Patok. Yakni meningkatkan doa 5 kali sehari dengan pelaksanaan minimal 30 menit lebih awal sebelum waktu shalat (bagi orang Islam). Tujuannya adalah untuk mengadakan penghadangan ruhani sekaligus pembersihan atmosfir ruhani agar kaum Muslimin dapat menerima Yesus.

   

Ritualnya dilaksanakan sebelum waktu shalat ummat Islam, yakni subuh (mulai 03.15-selesai), pagi (10.30-selesai), siang (14.00-selesai), sore (17.00-selesai), dan malam (18.00-selesai). Pada Kamis malam, dilakukan doa semalaman dan peperangan ruhani sambil berkeliling kota/lokasi tertentu. Awas, hati-hati!• (ahmad, dodi nurja, amz, pam)

   

   

Kristenisasi melalui kesaksian-kesaksian Palsu via mantan muslim (murtadin)

   

Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam ceramahnya, sang pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islarn Badung dan pernah menjadi juri MTQ Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian diedarkan secara luas kepada umat Islam.

   

Setelah diusut tuntas, ternyata pengakuan pendeta itu hanyalah bohong belaka Yusuf Roni teryata tidak bisa baca Al-Qur'an. Dengan kebohongannya itu, Pendeta Pembohong Yusuf Roni diganjar penjara 7 tahun di Kalisosok, Surabaya.

   

Ketika orang sudah banyak melupakan kasus pelecehan Yusuf Roni, di Jakarta muncul pelecehan plus seribu dusta yang baru. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Hagai Ahmad Maulana mengaku sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri KH. Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.

   

Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah, namanya menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia Almarhum Buya Hamka.

   

Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu sudah murtad ke Kristen.

   

Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa sepanjang hayatnya, dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.

   

Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian adalah PALSU.

   

Para murtadin pembohong lainnya adalah Drs. H. A. Poernomo Winangun alias Drs. H. Amos, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin Rustini (nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt. M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F. Intan Duana Paken Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60 kiyai Banden, dll.

   

   

   

Abu Deedat Shihabuddin MH, Ahli Kristologi:

   

"Kasus Terbanyak, Pemuda Kristen Hamili Gadis Muslimah" Pertengahan bulan lalu, harian Republika menurunkan laporan tentang puluhan sekolah agama di Yogyakarta dan Temanggung yang tidak mau menyelenggarakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) untuk pelajaran agama bagi siswa-siswa beragama lain di sekolah itu. Padahal sudah ada ketentuan hukum yang mengatur hal itu secara tegas yakni Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 2/U/SKB/2001.

   

Namun, SKB yang ditandatangani oleh Mendiknas, Mendagri dan Menag itu sengaja mereka abaikan. Alasan mereka, mengutip pernyataan sejumlah pejabat Diknas setempat, mereka ingin menjaga kekhasan sebagai sekolah agama. Bahkan beberapa yayasan pengelola sekolah-sekolah tersebut secara tegas menolak SKB itu karena ingin mengemban misi tertentu untuk kepentingan agama mereka (Republika, 12/6).

   

Menanggapi berita tersebut, da'i dan Kristolog (ahli tentang Kristen), Abu Deedat Shihabuddin MH berkomentar enteng. Menurutnya, itu tidak aneh dan belum seberapa gawat, karena sebetulnya masih banyak bentuk-bentuk pembangkangan mereka lainnya yang lebih parah. Yang aneh, bagi Sekjen Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) itu, justru sikap harian tersebut yang tidak mau secara tegas mengatakan bahwa sekolah-sekolah itu tidak lain adalah sekolah-sekolah Kristen. "Mengapa mesti takut," tanyanya heran.

   

Sebagai seorang kristolog, ustadz yang biasa dipanggil Abud oleh rekan-rekan seprofesinya itu, memang bukan hanya menguasai disiplin ilmu tentang agama Kristen secara mendalam. Tapi ia juga banyak tahu tentang seluk-beluk dan kiprah licik para misionaris Kristen dalam memurtadkan kaum Muslimin.

   

Maklum, pria berkaca mata tebal ini sering menangani berbagai kasus pemurtadan di berbagai daerah, baik berupa advokasi maupun terapi langsung. Selain itu Abud juga kerap melakukan investigasi langsung ke 'garis belakang' untuk memperoleh data. Jadi wajar kalau ia tahu banyak.

   

Sudah banyak murtadin yang terselamatkan kembali ke pangkuan Islam setelah diterapi Abud. Uniknya, para pasien yang ditangani mubaligh

kalem ini bukan hanya dari kalangan Muslim KTP saja. Tapi juga ada yang justru berasal dari kalangan santri. Misalnya, anak seorang kyai

sal Salatiga yang selain dimurtadkan juga dihamili oleh seorang aktivis gereja. "Ini bukti bahwa gerakan pemurtadan memang semakin hebat dan terencana serius," jelasnya prihatin.

   

Melalui Abud juga, sejumlah pendeta dan aktivis gereja kembali berdiri di bawah panji Syahadat. Mereka mengakui kekeliruan yang ada

ada ajaran mereka setelah berdebat panjang dengan Abud. "Bahkan, ada salah satu pendeta setelah berdebat di rumah saya membanting Injilnya karena kesal," cerita pria yang kutubuku ini.

   

Di tengah kesibukannya keliling daerah untuk mengisi ceramah, seminar dan pelatihan tentang antisipasi gerakan pemurtadan (harakatul irtidad), mantan aktivis PII ini berkenan meluangkan waktunya untuk diwawancarai Suara Hidayatullah. Di ruang tamu rumahnya yang sempit, karena dipenuhi ribuan buku serta pakaian, sendal dan sepatu, barang dagangan istrinya, Abud menerima Deka Kurniawan dan reporter lepas Hidayaturrahman.

   

   

Berikut petikannya:

   

Anda begitu mendalami dunia Kristen. Pernahkah terbersit di hati Anda untuk masuk Kristen?

   

Tidak ada keinginan untuk masuk Kristen walaupun saya sudah banyak sekali membedah Bibel. Justru keyakinan saya terhadap kebenaran Islam semakin kuat, karena setiap saya membaca Bibel selalu ada perbedaan redaksi dalam setiap edisi cetakannya. Misalnya dalam edisi lama ada istilah Tuhan. Tapi di edisi baru pada tempat yang sama ditulis Tuan. Begitu juga istilah Babi diganti menjadi Babi Hutan.

   

Abud mengoleksi 49 kitab Injil modern dan klasik, termasuk Injil dalam sejumlah bahasa daerah yakni Jawa, Minang dan Sunda. Sebagian besar didapatnya secara cuma-cuma dari diskusi yang dilakukannya bersama pendeta. Selebihnya didapat dari hasil investigasi dan membeli di pasar loak.

   

Setelah sekian lama menggeluti ajaran Kristen, apakah Anda menemukan sisi positifnya?

   

Al-Quran sendiri menyatakan, telah terjadi percampuradukan antara yang benar dan yang batil dalam ajaran ahlul kitab. Ini berarti menunjukkan ada juga kebenarannya. Hanya saja memang madu dan racun itu sudah digabung menjadi satu. Seperti ayat-ayat tauhid dalam Markus pasal 12 ayat 25 Yesus berkata, "Dengarlah wahai Bani Israel Tuhan kita dalah Tuhan Esa." Ini menunjukkan Tuhan mereka adalah esa disamping memang ajaran mereka khusus hanya kepada golongan Bani Israel. Tapi ada juga racunnya, apa yang dikatakan Paulus dalam Roma pasal 9 ayat 5 misalnya, "Yesus adalah Allah yang harus disembah." Datanglah ayat Al-quran sebagai korektor bagi mereka, misalnya surah Al-Maidah ayat 72 menyebutkan, "Telah kafir orang yang mengatakan al-Masih adalah Tuhan." Makanya, kalau kita berinteraksi dengan para aktivis Kristen kita jangan hanya mengatakan kitab Injil sudah tidak asli atau palsu, lebih baik kita tunjukkan yang menyimpang dan salah pada Injil tersebut.

   

Apa yang menyebabkan kaum Nasrani tidak menyadarinya?

   

Di samping kekuatan dana, mereka ada dogma, bahwa apapun yang terjadi apakah ajaran itu rasional atau tidak, harus diterima karena ia merupakan firman Tuhan. Dan ditanamkan kepada mereka hanya orang Kristen saja yang selamat, yang lain tidak selamat dan harus diselamatkan. Misi inilah yang membuat mereka agresif untuk melakukan pemurtadan. Apalagi misi itu didukung dengan fasilitas yang cukup. Mereka tidak lagi memikirkan urusan kebutuhan keluarga, karena sudah dijamin. Lain dengan dai-dai kita yang dikirim ke pelosok paling hanya digaji Rp 50.000-150.000 per bulan.

   

Apa yang membuat mereka menerima dogma tersebut, sehingga mereka tetap menjadi ummat terbesar?

   

Secara umum orang ingin mencari yang gampang. Dan di Kristen itu memang gampang. Kalau melakukan tindakan yang tidak berakhlaq tidak ada masalah karena nantinya akan diampuni juga, dan cukup hanya sekali seminggu datang ke gereja. Paulus mengatakan dalam Roma pasal 5 ayat 20, "Semakin banyak dosa semakin melimpah kurnia Tuhan."

   

Makanya di Barat kita ketahui kehidupan mereka rusak, terutama dalam kebebasan seks. Dan kerusakan itu mengacu kepada ajaran Bibel yang memang banyak memuat cerita-cerita porno yang vulgar. Misalnya diceritakan bagaimana Nabi Daud sebagai orang yang rusak moralnya

menghamili Batseba istri Uria. Begitu pula Nabi Luth diceritakan menghamili anaknya sendiri. Makanya, Jasmen Alfa, seorang Sosiolog Kristen, mengatakan Bibel itu jangan sampai dibaca anak-anak, lebih baik ia dimasukkan ke dalam peti besi, kemudian petinya dikunci dan kuncinya dibuang ke laut.

   

Bagaimana reaksi mereka bila mendengar hal itu dari Anda?

   

Mereka membenarkan dan meyakini kebenaran cerita persundelan itu. Misalnya sebuah acara di televisi pernah menampilkan dua orang pelacur yang menjadi germo kemudian bertaubat menjadi hamba Tuhan. Saya sampaikan bahwa cerita ini mirip dengan apa yang ada dalam Bibel. Pembawa acara yang Kristen itu kemudian membenarkan. Kemudian saya balikkan, berarti Yesus anak pezina karena dalam Matius ayat 1 dan seterusnya menceritakan bahwa silsilah keturunan Yesus bertemu dengan raja Daud yang menzinai Batseba. Tapi telepon saya akhirnya ditutup.

   

Kalau sudah mentok biasanya apa yang mereka lakukan?

   

Ada yang jujur dan mengatakan ini PR buat saya. Ada yang tidak jujur dengan cara menghindar dan lari ke masalah lain. Maka kalau debat dengan mereka jangan beri kesempatan buat beralih pembicaraan.

   

Mereka meyakini semua orang berdosa dari Adam sampai manusia kemudian, kecuali Yesus yang tidak berdosa. Inilah sebenarnya skenario Paulus menjalankan misinya, yang membuat citra bahwa Yesus itu juru selamat.

   

Apakah Anda hafal Injil sehingga fasih menyebutkan ayat demi ayat?

   

Tidak hafal. Hanya tahu saja.

   

Selama beraktivitas di bidang ini Anda sudah terjun kemana?

   

Seluruh wilayah Jawa Timur sudah, begitu pula Jawa Tengah dan Sumatera juga serta Kalimantan. Program ke depan adalah Irian dan Sulawesi. Kalau ini sudah berarti semua pulau besar sudah. Jadwal terbang Abud memang padat. Ketika kami menemuinya seusai berkhutbah Jumat di sebuah perkan-toran ia mengaku baru tiba dari Kalimantan. Sesudah itu ia punya agenda di dua tempat sampai malam.

   

Karena waktu yang terbatas wawancara itu urung dilangsungkan. Karena esok siangnya ia berceramah di Universitas Trisakti untuk selanjutnya terbang ke Palembang, Sahid mewawancarainya pagi hari selama waktu menunggu jemputan dan dalam perjalanan menuju lokasi seminar. Itu pun masih sering disela oleh telepon, antara lain dari daerah yang memintanya datang yakni Pekalongan dan Padang.

   

Apa yang biasanya Anda lakukan di berbagai tempat itu?

   

Kita memberikan informasi sekitar cara-cara pemurtadan dan kita dorong mereka memperdalam pemahaman keislaman. Jangan sampai nanti kawan dibilang lawan dan lawan dibilang kawan, karena memang gerakan mereka ibarat musang berbulu ayam, lihai dan licik.

   

Misalnya sekarang di Meruya Ilir (Jakarta) mereka mendirikan Sekolah Tinggi Theologia Kalimatullah, yang semua mahasiswanya memakai kopiah dan mahasiswinya memakai jilbab. SKS Islamologinya yang dulu hanya 20 SKS sekarang menjadi 40 SKS. Semester dua saja mereka sudah dilatih berdiskusi dengan para ustadz. Sedang mahasiswa IAIN saja tidak dipersiapkan untuk menghadapi para pendeta. Ada juga yang mengaku-ngaku anak kiai, mantan ustadz dan lain-lain.

   

Mereka menggunakan cara-cara itu untuk mencari legitimasi?

   

Semacam itu. Tidak jarang yang mengaku pernah jadi aktivis Muhammadiyah. Bahkan di rumah sakit pun mereka beraksi. Pasien yang tidak berdaya disuruh beriman kepada Yesus agar sembuh. Padahal kalau mau jujur, saya mempunyai tetangga Katolik yang mengeluh karena habis

biaya untuk berobat strok tapi tidak juga sembuh, terus saya balikkan saja, katanya Tuhan Anda bisa menyembuhkan. Jadi semua akal-akalan

orang Kristen untuk menjerat orang Islam. Kalau sudah menjadi Kristen ya akhirnya diterlantarkan.

   

Seberapa sering Anda menangani kasus-kasus pemurtadan?

   

Banyak sekali. Yang paling sering biasanya kasus pemuda Kristen memacari dan menghamili pemudi Muslimah. Ada juga kasus nikah beda agama yang belakangan menim-bulkan masalah besar.

   

Apa hikmah terbesar menjadi seorang Kristolog?

   

Di sini saya bisa menguji kemampuan lewat berdebat dengan mereka, kalau ada yang kurang saya pelajari terus. Di samping itu memudahkan saya berda'wah kepada mereka, karena Islam ini juga wajib dida'wahkan kepada mereka. Lihat saja surah Ali-Imron ayat 71. Sementara perintah bagi mereka untuk berdakwah kepada orang Islam itu batal karena dalilnya di Matius pasal 28 ayat 16 dibuat setelah Yesus mati.

   

Karenanya, kalau Anda didatangi misionaris Kristen, jangan diusir. Da'wahi mereka.

   

Tapi kan tidak semua orang punya bekal?

   

Makanya para aktivis da'wah harus menyiapkan bekal itu. Tim FAKTA insya Allah siap membantu. Dimana saja, sampai ke Irian sekalipun, kami siap memberikan bekal.

   

FAKTA didirikan 1998 dengan latar belakang belum banyaknya lembaga yang secara khusus menangani persoalan Kristenisasi. Dengan fasilitas yang sangat terbatas 7 dari 20 relawan (diantaranya bekas pendeta) yang aktif hingga kini masih rutin melakukan berbagai kegiatan antisipasi pemurtadan antara lain dengan menerbitkan buletin, membuka ruang konsultasi akidah di sebuah majalah Islam, memberikan seminar, ceramah dan pelatihan Kristologi di berbagai kota, dan belakangan di kampus-kampus. Melalui lembaga inilah Abud membangun jaringan anti pemurtadan secara nasional. Sayangnya, untuk kebutuhan operasional FAKTA masih mengandalkan kocek para relawannya sendiri.

   

Apa saja langkah yang harus diambil jika sebuah masyarakat berhadapan dengan kristenisasi?

   

Kristenisasi ini bervariasi. Kalau mereka mengadakan santunan sosial, pembagian sembako atau lainnya, maka umat Islam harus melakukan hal yang sama sebagai counternya. Kalau mereka menyerang lewat buku kita juga mempersiapkan buku dan tulisan-tulisan, sekaligus menyerang balik kepada mereka. Tapi kalau kasusnya hipnotis maka kita harus laporkan kepada pihak yang berwajib dan melakukan upaya advokasi bertemu dengan upaya hukum. Aparat juga harus peka. Kalau tak ada langkah hukum masyarakat bisa kehilangan kesabaran.

   

Kepada para misionaris, langkah pertama, tolak mereka dengan cara yang baik, karena Islam tidak mengajarkan cara kekerasan jika kita tidak diperlakukan keras. Konkritnya kalau menemukan sudah ada bukti-bukti itu, ambil bukti-bukti itu kemudian serahkan kepada ulama setempat dan beritahukan kepada aparat, lantas jelaskan kepada mereka ini melanggar kode etik penyebaran agama. Kalau mereka berbuat zhalim baru kita lakukan hal yang sama tapi tidak boleh berlebihan. Ummat Islam jangan menjadi ummat yang bodoh karena Islam bukan agama yang sempit. Kepada ummat Kristen yang tidak menggangu jangan diganggu pula mereka.

   

Tindakan ummat Islam selama ini cenderung reaktif terhadap isu-isu kristenisasi, misalnya seperti yang terjadi di Doulos. Bagaimana menurut Anda?

   

Jangan salah tafsir. Ummat Islam tidak pernah mengadakan aksi. Mereka hanya bereaksi. Karena aksi-aksi Kristen melanggar kode etik maka

ummat Islam bereaksi.

   

Mungkin, karena begitu concernnya terhadap bidang Kristologi, dosen Institut Agama Islam Al-Ghuraba ini, sampai menamakan anak keduanya dengan seorang tokoh Kristologi terkemuka dari Afrika, Ahmad Deedat. "Saya memang mengaguminya dan ingin agar dia menjadi ulama seperti Ahmad Deedat," jelas Kristolog yang mengaku memiliki kemiripan jalan hidup dengan Ahmad Deedat itu. Itulah sebabnya di kalangan teman-temannya, serta belakangan di kalangan media dan umat, anak ketujuh dari 13 bersaudara pasangan Mahfudz dan Hanafiyah itu lebih sering dikenal sebagai Abu Deedat. Padahal nama aslinya adalah Shihabuddin.

   

Mengapa Anda tertarik dan tekun menekuni Kristologi?

   

Saya terjun di dunia Kristologi tahun 1982, ketika bekerja di sebuah perusahaan swasta. Di perusahaan itu kebetulan direkturnya seorang pendeta. Begitu pula para pimpinan lainnya yang memegang posisi penting rata-rata adalah aktivis gereja. Salah satu dari mereka, yakni kepala bagian keuangan berusaha menginjili ('mendakwahkan' injil) para karyawan Muslim melalui berbagai tulisan dan diktat tentang potongan-potongan ayat Qur'an yang terkesan seperti mendukung agama mereka.

   

Saya penasaran. Maka saya datangi orang itu. Ketika saya tanya, katanya tulisan-tulisan itu disusun oleh orang yang sudah berpuluh-puluh kali naik haji. Saya pun terlibat diskusi kecil-kecilan dengan mereka.

   

Apa bekal Anda waktu itu?

   

Bekal saya waktu itu Injil pemberian seorang Kristen Manado yang saya pelajari. Kebetulan juga saya lulusan Fakultas Ushuluddin, jurusan Penyiaran Islam di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sana ada mata kuliah khusus tentang Kristologi. Dengan modal itu saya terus menggeluti dunia Kristologi secara otodidak, selain mengikuti kursus-kursus Kristologi secara tertulis. Misalnya di Pelita Hidup tahun 1986 dengan menggunakan nama samaran. Alhamdulillah dari situ saya banyak mendapatkan dokumen penting yang berguna untuk antisipasi gerakan mereka.

   

Ia dibesarkan di pesantren NU sampai SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat. Orang tuanya juga berlatar belakang NU. Karena banyak berinteraksi dengan aktivis Persis, ayahnya lalu banyak mendorong untuk berdakwah. Berbagai diskusi dan kegiatan PII ditekuninya.

   

Di rumahnya Abud sering meladeni permintaan debat dari para pendeta dan aktivis gereja. Hal yang sama juga dilakukan di berbagai tempat. Dan itu sudah berlangsung ratusan kali. Dari kalangan Budha dan Aliran Kepercayaan ada juga yang pernah menjadi lawan debat Abud. Menurut Abud, banyak di antara mereka yang menyerah tapi tidak mau mengakui kesalahannya. Kalau pun ada yang mengaku salah, mereka khawatir kalau masuk Islam akan miskin. Tidak sedikit juga yang mendapat hidayah.

   

Buku apa saja yang Anda jadikan pegangan untuk mendebat mereka?

   

Ketika masih SMU di kampung, saya sudah memiliki referensi buku-buku Islam, kurang lebih 500 judul. Yang pertama saya pelajari adalah dialog Islam-Kristen berjudul "Bibel lawan Bibel" karangan A Hassan dan buku-buku Pak Abdullah Wasian tentang Kristologi.

   

Bagaimana Anda mendidik anak Anda, Deedat, supata kelak jadi seperti Ahmad Deedat?

   

Saya sekarang sedang berusaha menyiapkannya menjadi aktivis da'wah. Ketika saya menangani kasus pemurtadan di rumah, saya sengaja menyuruhnya untuk melihat.

   

Bagaimana mengatur kesibukan da'wah dengan keluarga?

   

Saya mencoba bagaimana kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi, karenanya saya juga berwiraswasta. Istri saya banyak sekali membantu dan mendorong saya ketika menangani kasus-kasus pemurtadan terutama terhadap Muslimah. Jadi antara saya dan istri sejalan. Dia juga tahu tugas saya, sehingga untuk anak-anak kita beri penjelasan kepada mereka.

   

Anda pernah mengalami teror?

   

Iya, sebatas teror telepon dan surat kaleng biasa. Istri saya juga pernah diancam melalui telepon. Berjuang harus ada tantangan dan itulah risiko.

   

Peristiwa apa yang paling berkesan bagi Anda?

   

Yang tidak pernah bisa saya lupakan adalah ketika saya mengobati anaknya kiai, di mana seumur hidup baru kali itu saya menceramahi kiai secara langsung. Anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, dibawa kabur oleh anak pendeta kemudian di-Kristenkan, bahkan sudah dihamili. Akhirnya pak kiai ini mendatangi saya dan minta tolong kepada saya untuk menangani kasus ini. Alhamdulillah, sayapun dapat melakukan penyadaran kepada anak tersebut dan kepada kiai itu sekaligus yang merasa terpukul dengan keadaan anaknya. Kesan lain, ketika saya menghadapi kasus-kasus Muslimah yang termurtadkan. Ini sering membuat saya sedih.

   

Apakah perhatian yang mendalam itu tidak membuat Anda emosional?

   

Saya sangat prihatin sekali, karena lembaga yang lain masih sangat minim perhatiannya terhadap masalah seperti ini. Inilah kelemahan di kalangan kita. Kalau kejadian seperti ini belum menimpa keluarga kita sendiri, hal itu dianggap biasa saja. Kalau sudah tertimpa musibah baru merasa. (Deka Kurniawan)

   

   

Sepucuk surat tergeletak di meja redaksi kami, Maret lalu. Surat itu dari seberang pulau, Kalimantan Timur. Nama pengirimnya singkat saja, Dewi. Tetapi persoalan yang diadukan tak sesingkat namanya. Coba simak isi surat itu:

   

"Saya seorang ibu 29 tahun dan suami 31 tahun. Kami telah dikaruniai dua anak. Yang pertama pria (6), dan kedua putri (2). Kami menikah 7

tahun yang lalu, dia adalah teman sekampus saya. Saat pertama mengenalnya, saya benar-benar benci. Maklum, saya lahir dari keluarga Muslim yang taat, sementara dia pemeluk Protestan. Tapi entahlah, mungkin karena dia tak pernah putus asa, saya kemudian menerimanya menjadi pacar. Saya benar-benar semakin sayang setelah dia kemudian menerima menikah dalam Islam. Saya benar-benar bahagia sekali." Tetapi setelah datangnya anak pertama lalu disusul anak kedua, banyak perubahan yang terjadi pada suami saya. Tiba-tiba dia jarang shalat dan sering keluar tanpa pamit. Belakangan saya tahu ternyata dia tidak benar-benar meninggalkan agamanya. Bahkan, sejak anak kedua kami lahir, secara terang-terangan dia pernah mengatakan kepada saya. `Saya masih seperti dulu, jadi jangan harap ada perubahan.'" "Mendengar kata-katanya, saya hampir tidak percaya. Suami saya yang tadinya pendiam itu tiba-tiba seperti itu. Yang membuat saya benar-benar takut dan sedih, hari-hari ini, dia sering memaksa saya mengikuti jejaknya untuk datang di kebaktian.'

   

Kisah memilukan itu tidak cuma dialami Dewi, tapi juga seorang ibu asal Palu yang datang ke kantor Suara Hidayatullah (Sahid) Surabaya, Juli lalu. Wanita berperawakan sedang ini datang bersama suaminya dengan wajah sembab. Kepada Sahid, ia menceritakan musibah yang menimpa keluarganya. Singkat cerita, sang adik diketahui hamil di luar nikah sesaat sebelum menyelesaikan gelar sarjananya. Yang membuat musibah itu terasa amat berat, pacar sang adik itu ternyata pemuda beragama lain. "Adik saya dihamili oleh pemuda Kristen," ucapnya sembari menyeka linangan air matanya. Padahal, sang adik dikenal sebagai wanita pendiam dan jarang keluar rumah. Selain itu, selama ini, dia dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga Muslim yang sangat taat. Peristiwa memalukan itu memang kemudian bisa dicarikan solusinya. Singkatnya, sang adik akhirnya menikah dengan pacarnya pemuda Kristen dalam upacara Islam. Setelah itu, keduanya pindah kota yang jauh dari keluarga, di Palu. Hanya saja, kepergiannya masih tetap menyisakan luka yang mendalam bagi pihak keluarga. Terutama setelah diketahui bila sang adik telah ikut sang suami menjadi aktifis gereja bersama semua anaknya.

   

Kisah cinta seperti Dewi dan adik si ibu tadi bukan hal baru di negeri ini. Banyak pemuda dan pemudi pernah mengalami hal serupa. Memiliki teman dekat atau calon suami yang berbeda agama. Ujung-ujungnya, dalam banyak kasus, hubungan keduanya kemudian terhambat karena adanya perbedaan agama. Bagi yang taat pada agama, mereka memutuskan untuk berpisah. Sebagian lagi memilih kompromi, yakni memilih mengikuti salah satu dari agama yang dianut pasangannya. Pada pilihan yang terakhir inilah yang perlu diwaspadai, utamanya para gadis muslimah.

   

   

Kejahatan kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di Jl. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen. Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999).

   

   

Tentu saja saya punya data mengenai itu. khan tinggal kontak FAKTA. untuk pemanasan nich ada data hamilisasi yang pernah terjadi di Tambun - dan Kranji Mbekasi !!

   

Banyak muslimah telah jadi korban pemurtadan. Hanya orang-orang yang tinggal di selatan Pasar Tambun yang mengenal H Kacep. Mungkin sebab itu, kasus kematian mubaligh kondang untuk ukuran kampungnya yang sungguh mengenaskan, sama sekali luput dari pemberitaan media massa. Kejadiannya sekitar setahun yang lalu. Berawal dari pertemuan puterinya dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut. Kian hari kian akrab. Gadis muslimah itu kian sering dijumpai berduaan dengan sang pemuda. Sang ayah, H. Kacep, suatu waktu memanggil keduanya. Mubaligh itu bagaimana pun tahu bahwa berpacaran adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. gWa la taqrabuu zina,h demikian peringatan Allah SWT dalam al-Qurfan. Karena hubungan antara puterinya dengan sang pemuda sudah terlihat begitu erat dan berjalan sudah relatif lama, maka sebagai seorang ayah yang bertanggungjawab, H. Kacep berniat untuk meresmikan hubungan kedua insan itu ke dalam jenjang pernikahan.

   

Secara bijak H. Kacep mengutarakan keinginannya pada sang pemuda. Puterinya menyimak baik-baik apa yang dikatakan ayahnya itu. Hatinya berbunga-bunga. Yakin bahwa sang pemuda pujaan tidak akan keberatan dengan maksud ayahnya. Setelah mendengar penuturan H. Kacep, sang pemuda dengan enteng menjawab, gYa, saya mau saja menikahi anak bapak. Asalkan pernikahannya dilakukan di gereja!h

Bagai disamber geledek di siang bolong. Bapak dan anak puterinya terkaget-kaget dibuatnya. Sama sekali tidak pernah terlintas di pikirannya bahwa pemuda yang selama ini dekat dengannya ternyata seorang non-Muslim. Padahal dulunya ia pernah bilang bahwa dirinya juga Islam. Dari hari ke hari gadis muslimah tersebut mengurung diri di kamarnya. Hingga suatu hari sosok remaja tersebut ditemukan terbujur kaku dengan mulut berbusa. Sekaleng racun serangga ditemukan tergolek di sampingnya. Besar kemungkinan, sesuatu yang berharga telah dipersembahkan gadis tersebut pada sang pemuda hingga ia memilih mati ketimbang menanggung malu. Kematian puteri tercintanya membuat H. Kacep menangung kesedihan yang amat sangat. Belum lagi kasak-kusuk tetangganya yang kerap terdengar tidak sedap. Akhirnya H. Kacep jatuh sakit. Dua bulan kemudian, sang ayah menyusul puteri tercintanya ke alam baka. Pesantren yang dikelolanya pun bubar... Di daerah Kranji, masih Bekasi, beberapa tahun lalu juga terjadi kasus yang mirip. Seorang Muslimah berteman akrab dengan seorang pemuda. Dari pertemanan tersebut, si gadis pun hamil. Sang ayah yang tahu sedikit banyak tentang Islam pun marah besar. Segera dipanggilnya sang pemuda untuk dimintai pertanggungjawabannya. Juga dengan enteng, si pemuda menjawab, gSaya mau nikah dengan anak bapak, asal dilakukan di gereja!h Ayah beranak itu kaget mendengarnya. Sama sekali mereka tak menyangka siapa gerangan pemuda itu. Tapi sikap dan pendirian sang ayah cukup tegas: ketimbang anaknya murtad, lebih baik menolak mentah-mentah syarat sang pemuda Kristen tersebut. Janin yang dikandung anaknya dibiarkan lahir tanpa ayah. gKini anaknya dirawat oleh orangtua si gadis,h ujar Drs. Abu Deedat Syihabuddin, MH, Sekjen FAKTA(Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan) Jakarta.

   

   

Kristenisasi melalui jalur pemerkosaan gadis-gadis muslimah. Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, setelah diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen, diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan. Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Setelah diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen, dia diperlakukan secara tidak manusiawi dengan teror kejiwaan supaya murtad ke Kristen danmenyembah Yesus Kristus. Di Bekasi, modus pemerkosaan dilakukan lebih jahat lagi. Seorang pemuda Kristen berpura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis muslimah yang salehah. Setelah menikah, mereka mengadakan hubungan suami isteri. Adegan ranjang yang telah direncanakan, itu foto oleh kawan pemuda Kristen tersebut. Setelah foto dicetak, kepada muslimah tersebut disodorkan dua pilihan: "Tetap Islam atau Pindah ke Kristen?". Ka!au tidak pindah ke Kristen, maka foto-foto talanjang muslimah tersebut akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, maka dengan hati berontak muslimah tersebut dibaptis dongan sangat-sangat terpaksa sekali, untuk menghindari aib.  Di Cipayung Jakarta Tirnur, seorang gadis muslimah yang taat dan shalehah terpaksa kabur dari rumahnya. Masuk Kristen mengikuti pemuda gereja yang berhasil menjebaknya dengan tindakan pemerkosaan dan obat-obat terlarang.

Sunday, September 12, 2010

WASPADA UPAYA KRISTENISASI

Ummat Kristiani sedang melaksanakan hajatan besar. Tepatnya tanggal 27 Juli hingga 16 Agustus 2004 lalu. Nama acaranya adalah Summer Mission 2004 (Misi Musim Panas 2004).

Seperti tertulis di situs World Harvest Global (www.worldharvest.cc), hajatan ini sesungguhnya adalah misi kristenisasi yang dikemas dalam konser musik, pesta pantai, dan berbagai program pelatihan misi. Di Indonesia, ?para gembala? akan menyerbu sejumlah kota besar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua.

Rencananya, rombongan misionaris akan berangkat dari Los Angeles (Amerika Serikat), tanggal 25 Juli 2004. Mereka mula-mula singgah di Pekanbaru (Riau) dan beberapa daerah sekitarnya, selama tiga hari. Kemudian menuju Mentawai (Sumatera Barat) selama dua hari, lalu kembali Pekanbaru.

Selanjutnya rombongan bertolak ke Kupang (Nusa Tenggara Timur). Acara di sini direncanakan berlangsung tiga hari. Kota tujuan lainnya adalah Soe, sekitar 11 km arah timur kota Kupang. Setelah itu, balik ke arah barat, tepatnya ke Sumba (Nusa Tenggara Barat). Acaranya cuma 2 hari.

Giliran berikutnya adalah ?serangan? ke Jakarta. Salah satu acara yang akan digelar adalah Harvest Festival, yang digelar 10-13 Agustus 2004. Dalam sebuah brosur yang dicetak ?untuk kalangan sendiri?, tertulis tiga kegiatan besar yang akan dilaksanakan.

imageTanggal 11-13 Agustus 2004 digelar seminar kepemimpinan. Beberapa pembicaranya adalah publik figur, salah satunya Theo F Toemion (tokoh PDI Perjuangan yang kini menjabat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM).

Pada tanggal 10 Agustus 2004 diselenggarakan Extravagant Worship. Sebuah acara hiburan yang menampilkan 40-an artis top dan grup musik ternama, seperti Harvey Malaiholo, Ria Warna, Joseph S Djafar, Christopher Abimanyu, Viona Paays, Bobby One Way, Lea Simandjuntak, dan Trinity Singer.

Tak kalah hebohnya adalah pesta Youth Explosion pada 12 Agustus 2004 pukul 19.00. Acara ini melibatkan 1.200 anak muda, bertempat di Lippo Karawaci. Juga menampilkan artis-artis top beragama Nasrani yang biasa tampil di MTV. ?Itu semua dipersembahkan kepada Yesus! Berpakaianlah dengan keren dan gaul! Ajak temanmu, datang lebih awal, dan jangan lewatkan Party at the Dome 2: Youth Explosion!!!?

Usai menggarap Jakarta, rombongan bertolak ke Semarang dan Surabaya (13-14 Agustus 2004). Nama acara di dua kota ini cukup menyeramkan: Crusade (Perang Salib).

Terakhir, mereka kembali mengguncang Jakarta dengan konser untuk menggaet kalangan muda. Esoknya, tanggal 16 Agustus, misi mereka berakhir dengan penutupan. Tidak dijelaskan kapan mereka kembali ke AS.

Dalam seruan kepada komunitasnya, mereka mengumbar target akan menawarkan kesegaran baru pada dunia: ?Kita ingin mentransformasikan paradigma baru bagaimana kita melihat manusia, dan cara manusia melihat Tuhan!? Di setiap tempat, mereka akan mengguncang warga sekitar dengan doa bersama 100-130 ribu jemaat.

imageNamanya saja proyek besar, tentu harus di-back up oleh dana dan orang besar pula. Orang besar itu adalah James T Riady, konglomerat yang kini jadi komandan Lippo Group . Apa saja yang dilakukannya? Simak saja tulisan ini sampai tuntas.

Tidak banyak orang yang tahu tentang rencana-rencana besar itu. Ustadz Mansyur Sahid, seorang aktivis dakwah di Kupang (NTT) misalnya, mengaku tak tahu ada rencana itu.

Buya Mas?oed Abidin, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Sumatera Barat, juga mengatakan hal senada. ?Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menghadapi kristenisasi, secara cerdas. Kita juga memerlukan semacam pusat informasi kristenisasi, agar kegiatan-kegiatan semacam itu bisa kita monitor,? kata penulis buku Islam dalam Pelukan Muhtadin Mentawai ini.* (Ahmad Damanik, Dedi Junaedi/Hidayatullah)

Abu Deedat Syihab, Kristolog: "Kita Harus Berkompetisi"

Kristenisasi makin gencar. Komentar Anda?
imageNegeri Barat memiliki misi yang disebut neo-imperialisme secara sembunyi-sembunyi. Mereka punya misi triple G, yaitu gold, gospel, dan glory. Tetapi sekarang hanya melakukan gospel (agama) saja. Seperti pernah diberitakan Majalah Time dan dikutip Harian Republika, Barat telah mengirim 27 ribu Evangelis ke Indonesia. Mereka menyebarkan agama dengan kedok bisnis, lembaga donor, dan konsultasi. Di Indonesia, kelompok yang masuk dalam kategori ini adalah Lippo Group pimpinan James T Riady, dan jaringan bisnis Ciputra.

Apa saja bentuk gerakan mereka?
Berupa bantuan kemanusiaan, pendidikan, dan dana amal. Juga membuat proyek media seperti Radio Pelita Kasih dan Televisi CBN (Cahaya Bagi Negeri) yang membangun kerjasama dengan stasiun televisi yang sudah ada. Program atau proyek ini berpusat di Lippo Cikarang di bawah naungan Gospel Overseas (GO). Bidang kesehatan juga digarap, salah satunya mendirikan RS Siloam Gleneagles di kawasan Lippo yang sering menyediakan pelayanan doa bagi pasien, termasuk pasien yang beragama Islam.

Kenapa markas mereka di kawasan pinggiran, bukan di ibukota Jakarta misalnya?

Menurut pengakuan aktivis mereka yang sudah masuk Islam, mereka menggunakan metode rinyuh atau rayap. Maksudnya, menyerupai gerakan rayap yang selalu melahap kayu dari pinggirnya, baru ke tengah. Seperti pepatah makan bubur panas, mulai dari pinggir lalu ke tengah, lama-lama ?kan habis juga.

Apa yang harus dilakukan kaum Muslimin?

Ini adalah warning (peringatan) bagi ummat Islam. Kristenisasi bukanlah sebuah isu melainkan realitas yang harus dihadapi. Ummat Islam harus waspada dan hati-hati. Yang lebih penting, umat Islam harus siap berkompetisi dengan kaum Kristiani. Jangan malah bersikap reaksioner.

Berkompetisi bagaimana?

Kalau kita ingin menghadang musuh, maka kita harus tahu strategi musuh. Mereka menguasai media massa, baik cetak atau elektronik, maka ummat Islam harus bisa menguasai jalur yang sama. Tentunya ini butuh dukungan semua pihak. Marilah semua elemen ummat ini berkerjasama, bukan cuma sama-sama kerja.

Kita berharap para aghniya (orang kaya) mau bersama-sama membetengi ummat dari pemurtadan. Bila secara formal mereka tak bisa menjadi da?i, cukuplah bila mereka membantu dana. Kita juga harus menggiatkan pembinaan untuk memperkuat aqidah ummat. Dalam waktu yang sama, kita juga harus melakukan perlawanan. Jika selama ini para penginjil sudah berani mendatangi rumah-rumah orang Muslim, maka sekarang kitalah yang mendatangi mereka.* (Ahmad Dani, Ahmad Damanik/Hidayatullah)



Koalisi James Riady-Pat Robertson

imageBerkoalisi dengan Pat Robertson, pimpinan Koalisi Kristen dan jaringan televisi misionaris terbesar di dunia proyek besar James T Riady akan membuat TV misionaris yang segera mengudara di Indonesia

Proyek Mega-Kristenisasi James T Riady tentu bukan sebuah pekerjaan main-main. Perlu didukung dana dan jaringan yang luar biasa. Urusan dana, tak jadi kendala. Keluarga Riady adalah pengendali bisnis raksasa yang bergerak di bidang perbankan, TV kabel, telepon selular, online shopping, jasa teknologi informasi, perkantoran, dan sederetan bidang lainnya. Konon total asetnya mencapai USD 12 milyar.

CahayaTV ?atau apapun namanya? bakal tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T Riady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan terpencil. Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.

Namun dana besar saja tidak cukup. Perlu digerakkan oleh ?mesin? yang taktis dan berjaringan luas. Karena itulah James T Riady menggandeng World Harvest Global (WHG) dan American Institute for Maghrib Studies (AIMS) untuk menyukseskan proyeknya.

WHG adalah pusat misionaris dunia yang bermarkas di California, AS. Berdiri tahun 1989 sebagai bagian dari program Koalisi Kristen yang dirintis evangelis terkenal, Pat Robertson. Cabangnya sudah bertebaran di banyak negara antara lain Jepang, Malaysia, Indonesia Jerman, dan Belanda.

Di Indonesia, markas WHG ada di Lippo Karawaci. Motor penggeraknya adalah sang boss Lippo Group, James T Riady. Tetapi namanya agak berbeda, yaitu World Harvest Center (WHC). Aktivitas sehari-harinya dikomandani oleh pendeta Dr Jimmy Oentoro.

Sedangkan AIMS adalah lembaga studi pemikiran dan kebudayaan Yahudi di AS. Institusi ini merupakan mitra utama Christian Coalition (Koalisi Kristen).

Hadirnya WHC di Indonesia tak lepas dari eratnya persahabatan spiritual antara James T Riady dan pendeta Pat Robertson. Konon mereka mulai saling kenal tatkala keduanya terlibat dalam ?misi khusus? tim sukses Presiden AS. Mula-mula era George Bush Sr, kemudian Bill Clinton, dan akhirnya George W Bush. Selain aktif sebagai tele-evangelis di Christian Broadcasting Network (CBN) dan Christian Coalition, Pat Robertson memang menjadi tim inti kampanye kepresidenan keluarga George Bush.

Keluarga Riady pernah bikin heboh karena terlibat skandal keuangan dalam kampanye presiden Bill Clinton (1992). Saat itu, Pat Robertson tampil sebagai saksi meringankan keluarga Riady. Pada program ?The 700 Club? di CBN, dia berkata, ?James Riady dan ayahnya (Mokhtar Riady, red) adalah teman karib saya. Keduanya telah lahir kembali dalam Kristen. James telah menyatakan keinginannya menjadi pastor dan misionaris. Orang Asia perlu diberi kesempatan berpartisipasi sebagai pegawai Tuhan.?

Keterlibatan James dalam misi Kristen diakui sebagai bagian dari pertaubatannya. James juga menyebut Pat Robertson sebagai orang yang telah menyadarkannya kembali ke ?jalan terang?. ?Dialah guru spiritual saya,? ucap putra mahkota raja bisnis Lippo Group, Mochtar Riady ini.

Tampaknya hubungan Pat Robertson dengan keluarga Riady memang sangat dekat. Tahun 2002, dalam menyukseskan Proyek Misi 2002, Pat Robertson datang ke WHC di Lippo Karawaci Tangerang.

Persahabatan kedua ?gembala? itu juga merambah dunia bisnis serta berbagai proyek dan agenda misi Kristen global. Keduanya melihat Indonesia bisa menjadi salah satu pusat misi Kristen yang prospektif. Maka, berdirilah WHC di kawasan bisnis Lippo beserta sejumlah sarana penunjangnya. Ada lembaga pendidikan, seminari, rumah sakit, rumah produksi (production house), dan lembaga misi berkedok sosial lainnya.

Televisi Misionaris

Sejak tahun 1998, James dan Pat secara khusus berkongsi mengembangkan International Family Entertainment (IFE) dengan investasi USD 10 juta. IFE bersama Lippo Group dan Malayan United Industries Bhd kemudian membeli 80% saham Chinese Entertainment Broadcast Ltd yang mengelola jasa layanan TV satelit 24 jam. Stasiun TV misionaris itu punya target menyergap 1,25 milyar audiens berbahasa Mandarin dan Melayu di kawasan Asia Pasifik.

Saat ini, keduanya sedang merancang sebuah televisi misionaris di Indonesia. Namanya belum pasti. Kabarnya, CahayaTV, Gospel Overseas TV, atau HarvestTV. Kru televisi itu kini tengah belajar dan magang di CBN, jaringan televisi misonaris terbesar di AS (mungkin juga dunia) yang didirikan oleh Pat Robertson.

CahayaTV ?atau apapun namanya? bakal tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T Riady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan terpencil. Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.

Tentang tekad James Riady untuk tampil all-out dalam gerakan kristenisasi, pernah dipaparkannya dalam wawancara dengan majalah Fortune pada 23 Juli 2001. James akan berkonsentrasi mengembangkan sekolahnya yang mewah di kawasan bisnis Lippo, serta proyek besar industri media. Dia juga akan membuka 1.000 sekolah Kristen di desa-desa miskin di seluruh Indonesia. James juga memaparkan bagaimana dia bersama Pat Robertson terobsesi untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia dengan WHC sebagai markas utamanya.* (Hidayatullah, edisi bulan Agustus 2004)

LIPPO Kota Ternama Penuh Rahasia

Beberapa lokasi di kawasan bisnis Lippo ditengarai jadi markas kristenisasi. Apa indikasinya?

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, citra Kota Tangerang (Banten) sebagai kota pinggiran berubah drastis. Bukan lagi sekadar kota tempat menampung limbah pabrik atau masyarakat yang mencari nafkah di Jakarta, Tangerang kini layak mendapat sebutan sentra bisnis baru.

Tangerang berubah terutama sejak tahun 1992, saat Lippo Karawaci membangun kawasan bisnis di sekitar pintu masuk kota, tepatnya berada di pinggir jalan tol Jakarta-Merak, atau di pintu keluar tol Tangerang.

Siapapun yang melewati jalan tol, pasti bisa melihat kawasan ini dengan jelas, gedung-gedung menjulang tinggi, megah, dan mewah. Di kawasan Tangerang, tak ada gedung-gedung bertingkat tinggi kecuali di kawasan ini. Tak heran, masyarakat Tangerang cukup bangga dengan keberadaan Lippo Karawaci.

Kawasan bisnis Lippo bagaikan magnet. Orang-orang dari luar Tangerang, seperti Serang, bahkan Jakarta, berbondong-bondong ke sini. Promosi Lippo Karawaci memang sangat gencar, baik di media cetak maupun elektronik, sehingga mempesona banyak pihak.

Wajar saja, sebab semua fasilitas kesenangan dunia ada di sini. Mulai dari perumahan, hotel, pasar swalayan, tempat hiburan, sekolah, sampai rumah sakit. Juga terdapat gedung-gedung perkantoran, salah satunya menara menjulang bertuliskan Lippo Bank. Semua fasilitas bertaraf internasional.

Ada rumah sakit yang sangat mewah di sini, namanya International Siloam Gleneagles. Juga sekolah prestisius mulai dari tingkat kelompok bermain sampai perguruan tinggi. Sekolah-sekolah itu bernama Sekolah Dian Harapan (SDH), Sekolah Pelita Harapan (SPH), dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Kalau mau belanja, tersedia Mall Lippo Karawaci. Luasnya dua kali lapangan sepak bola. Semua kebutuhan rumah tangga, sandang, dan pangan, tersedia di pertokoan ini.

Pada bulan Mei 1998, ketika kerusuhan melanda Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, Lippo Karawaci tak luput dari serangan massa. Beberapa lokasi terbakar. Hebat, beberapa saat kemudian, langsung berdiri Markas Komando Resort Militer (Koramil) di dekatnya. Aman.

Tepat di samping markas, ada landasan helikopter. Menurut keterangan salah seorang anggota satuan pengaman (satpam) penjaga landasan, hampir setiap hari James terbang dengan helinya. ?Tujuan bos, kalau tidak pulang ke rumah, biasanya ke Cikarang,? kata satpam yang tak bersedia disebut identitasnya itu.

Cikarang yang dimaksud adalah kawasan yang serupa dengan sentra bisnis Lippo Karawaci. Letaknya di kawasan Bekasi (Jawa Barat). Namanya Lippo Cikarang.

Ternyata ada misi lain yang tak disadari banyak orang, di balik megahnya imperium bisnis Lippo di Tangerang dan Bekasi. Hal itu dikatakan Abu Deedat Syihab, kristolog dari Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (Fakta). Abu Deedat menyebutnya sebagai misi neo-imperialisme (lihat wawancara dengan Abu Deedat). Lebih spesifiknya, ada misi besar agama Kristen yang diusung di baliknya. Komandannya siapa lagi kalau bukan James T Riady.

Sinyalemen Abu Deedat tampaknya bukan isapan jempol. Kota yang namanya dikenal dimana-mana itu memang menyimpan sejuta rahasia.

Universitas Pelita Harapan (UPH)

Lembaga ini didirikan tahun 1993 melalui Yayasan Universitas Pelita Harapan. Mulai beroperasi pada bulan Mei 1994. Jumlah mahasiswa awalnya 250 orang.

Kampus ini mengalami perkembangan pesat. Menurut penjelasan dalam brosurnya, saat ini jumlah mahasiswa UPH ada 5.000-an orang. Fasilitas kuliahnya juga terus meningkat. Universitas yang menyatakan diri sebagai Digital Campus ini dipimpin seorang rektor bernama Johannes Oentoro, PhD.

Situasi perkuliahan tak banyak berbeda dengan kampus lainnya. Hanya saja, bila diperhatikan secara seksama, jumlah mahasiswa keturunan Tionghoa jauh lebih banyak dibanding pribumi.

Mahasiswa yang beragama Islam ada juga di kampus ini. Beberapa di antaranya lulusan dari SMU Taruna Nusantara Magelang, sebuah sekolah unggulan yang pendidikannya ala militer. Mereka sempat membentuk Kerohanian Islam (Rohis) sendiri. Tetapi kegiatannya tak berjalan dengan baik.

Sebuah harakah pernah mencoba masuk ke UPH. Sayang, sekarang tak menggeliat lagi. Penyebabnya, aktivis yang menggerakkannya sudah banyak yang lulus, atau drop out tak kuat membayar biaya kuliah yang setinggi langit.

Menurut Abdul Ghoni, seorang aktivis harakah yang pernah berjuang mensyiarkan Islam di Lippo Karawaci, saat ini masih banyak mahasiswa Muslim di UPH. Mereka bisa tetap kuliah karena mendapat fasilitas beasiswa. ?Bila beasiswa diputus, kuliah pun berhenti,? kata Ghoni.

Kesan bahwa kampus ini membawa misi Kristen langsung terasa di pintu masuk. Ada sebuah tulisan mencolok berbunyi, ?If You Told To My Teaching, You Are Really My Diciplines, Then You Will Know The Truth And The Truth Will Set You Free. (Johannes 8: 31-32).?

Di lantai tiga gedung UPH, terdapat Harvest International Theological Seminary (HITS) atau Sekolah Tinggi Teologi Internasional Harvest. Ini adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan World Harvest Center (WHC).

Seperti tertulis dalam brosurnya, HITS mempunyai misi: Preparing a skillful, Godly character and have high dedication for impacting community and churches in 21st century. Artinya: mempersiapkan sumber daya manusia siap guna, berkarakter ketuhanan, dan punya dedikasi tinggi untuk mempengaruhi masyarakat dan gereja di abad ke-21.

World Harvest Center (WHC)

Lokasinya di ujung perumahan Lippo Karawaci, berbatasan dengan kampung Binong, Legok Tangerang. Gedung berlantai 5 ini sangat mudah dikenali sebagai tempat para ?gembala?. Ada lonceng besar yang terletak di atas menara, yang arsitekturnya menyerupai gereja. Aktivitas di gedung ini dikomandani oleh seorang pendeta bernama DR Jimmy Oentoro.

WHC memiliki beberapa sub-organisasi, yakni HITS, Harvest Community Development (HCD), Fokus Pada Keluarga (FPK), Harvest Media Center (HCM), dan Harvest Praise Ministry (HPM). Semua berkantor di kompleks gedung ini. Sementara kantor WHC sendiri berada di sebelah kanan bangunan, persis bersebelahan dengan Toko Buku Harvest. Di sini pula HCD bermarkas.

HCD adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang mengemban misi meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu programnya bernama Education Program (Program Pendidikan), yang bercita-cita mengadopsi satu milyar anak Indonesia untuk menyelamatkan bangsa. Bentuknya bisa berupa pemberian bantuan biaya pendidikan kepada anak-anak kurang mampu, pengajaran nilai-nilai positif, moral, dan meningkatkan kualitas diri melalui program kesehatan yang bernutrisi.

Salah satu program yang telah digulirkan adalah Prosip (Program Siswa Peduli). Pada tahun ajaran 1997/1998 program ini memberikan bantuan beasiswa kepada 33 murid dan 16 guru dari Sekolah Yayasan Sri Urni yang berdiri sejak 1975. Sekolah ini berada di Muara Baru, Cilincing (Jakarta Utara).

Saat itu, sekolah Sri Urni nyaris gulung tikar. Pemiliknya bernama Bawan, berasal dari Tana Toraja (Sulawesi Selatan). Pada saat mendapat guyuran beasiswa dari Prosip, sekolah ini memiliki murid 453 orang. Anehnya, 50 persen muridnya bukanlah anak-anak Kristen, melainkan beragama Islam.

Sebagaimana lembaga pendidikan Kristen pada umumnya, sekolah Sri Urni banyak menyelenggarakan acara ritual keagamaan. Namanya Kelompok Tumbuh Bersama (KTB), yaitu persekutuan khusus murid-murid tiap hari Jumat, dan kebaktian umum setiap hari Minggu.

Program lainnya adalah Health Program (Program Kesehatan). Kegiatannya berupa penyediaan obat-obatan, tenaga medis, air bersih, dan lain-lain, untuk masyarakat di pedesaan.

Ada lagi program penyediaan makanan bergizi kepada rakyat miskin dan masyarakat daerah konflik. Yang ini diberi nama Feeding Program (Program Pemberian Makanan).

Keempat, Job Creation Program (Program Penciptaan Lapangan Kerja), yaitu mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui penumbuhan semangat entrepreneurship dan penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja.

WHC beralamat di Jl Gunung Rinjani No 6 Taman Himalaya, Lippo Karawaci, 15811. Satu kompleks dengan Sekolah Dian Harapan. Sekolah ini diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah. Sasaran utamanya adalah kampung atau komunitas yang berada di sekitar Lippo Karawaci.

Sekolah Dian Harapan terdiri atas SD hingga SMU. Fasilitas belajarnya lengkap, berstandar internasional. Tak jauh berbeda dengan Sekolah Pelita Harapan, dalam tingkatan yang sama, namun khusus bagi masyarakat kelas atas alias kaya raya.

Institute Haga Indonesia (IHI)

Menurut penyelidikan tim dari Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (Fakta), Institute Haga Indonesia (IHI) merupakan tempat pengkaderan para pemimpin gereja tingkat Asia Pasifik. Institusi ini mendapat dukungan dari Group Lippo dan berada di kawasan Lippo Cikarang.

Tidak mudah memastikan keberadaan IHI. Satpam atau pegawai di Lippo Cikarang kalau ditanya tentang lembaga itu, jawabannya hampir senada, ?Pernah mendengarnya, hanya saja lupa di mana tempatnya.?

Seorang satpam di Gedung Menara Pasifik, sempat berpikir sejenak ketika ditanya perihal IHI. Dia lantas menunjuk sebuah lokasi di Lippo atas, dekat Perumahan Beverly. Begitu Hidayatullah mendatangi tempat yang dimaksud, satpam yang lain menunjuk sebuah gedung bernama Cahaya Bagi Negeri (CBN). Satpam itu memberi nasihat, ?Di sana itu tempat kristenisasi. Kalau Anda nggak mau dibaptis, mendingan jangan ke sana.?

Gedung CBN itu, letaknya agak tersembunyi. Tidak ada angkutan umum yang masuk ke lokasi itu. Bangunan itu terlindung oleh pagar menjulang tinggi. Lokasi pun terletak jauh dari keramaian. Terkesan penuh rahasia.

Lagi-lagi, kalau orang itu ditanya, benarkah itu IHI? Jawabannya sama, ?Kayaknya saya pernah mendengar (nama gedung) itu. Tapi lupa lokasinya di mana ya?? Apakah mereka jujur dengan jawabannya, atau menyembunyikan sesuatu? Wallahu a?lam.* (Ahmad Dani, Ramdhan, Ichsan Kamil, Ahmad Damanik/Hidayatullah)



Seorang Ibu dan Sebuah Masjid

?Putri saya sudah lulus kuliah,? seorang ibu warga Cibatu, Cikarang, dekat kawasan Lippo, berkisah.

Untuk kuliah putrinya, ibu tersebut ternyata tak perlu repot-repot mengeluarkan banyak biaya. Seorang pemuda keturunan Cina bersedia menanggung semuanya. Hanya saja, ibu itu terpaksa ?menjual? aqidah sang putri. Tadinya ia seorang Muslimah, sekarang menjadi penganut Katolik karena mengikuti suaminya.

Ketika si ibu ditanya tentang agamanya, dengan tanpa ragu menjawab, ?Saya seorang Muslimah.?

Kasus di atas hanyalah salah satu cara kristenisasi. Dan tampaknya proyek itu cukup berhasil. Buktinya, begitu susah mencari masjid di kawasan Lippo Cikarang.

Ada satu buah, namanya Masjid At-Taqwa. Itupun tak begitu tampak karena terhalangi kompleks kantor Badan Pertanahan Negara (BPN).

Menurut seorang takmir Masjid At-Taqwa, masjid ini satu-satunya yang terdapat di Lippo Cikarang. Bahkan kabarnya status masjid itu dipermasalahkan oleh pihak Lippo. ?Di sini sulit sekali mendapat izin mendirikan masjid,? katanya.

Para takmir pernah menanyakan kepada pihak Lippo, kenapa selalu mempermasalahkan urusan pembangunan masjid. Pihak Lippo mengatakan, tanah yang dipakai untuk masjid itu adalah hibah yang diperuntukkan bagi perkantoran, bukan untuk masjid.* (Ahmad Dani, Ramdhan Muhaimin, Ahmad Damanik/Hidayatullah)

Sunday, August 22, 2010

Kedatangan dajjal

Kedatangan Dajjal

 

Kedatangan Dajjal, Imam Al-Mahdi dan Nabi Isa as1. Dajjal
Dajjal adalah seorang manusia biasa, ia dinamakan demikian karena ia menutupi kebenaran dengan kebathilan atau dikarenakan ia menyembunyikan kekufurannya di hadapan manusia dengan kedustaan dan tipu dayanya terhadap mereka. Ada sejumlah hadits yang menjelaskan tentang sifat-sifat Dajjal
a. Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu beliau menyebutkan Dajjal. Beliau bersabda:
"Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Alloh tidaklah picak" (Sahih Jami' shogir 3495/ Al-Bany)
b. Hadits lainnya adalah :
Dari Ibnu Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: " Ketika aku sedang tidur aku mengelilingi di Ka'bah
… (beliau menyebutkan bahwasanya ia melihat Nabi Isa bin Maryam, kemudian melihat Dajjal dan menyebutkan sifat-sifatnya). Ibnu Umar berkata: Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang besar tubuhnya, berwarna merah, rambutnya pendek, matanya picak, seakan-akan matanya itu buah anggur yang mengambang, Mereka berkata: "Ini adalah Dajjal, manusia yang paing menyerupainya adalah Ibnu Quthn seorang laki-laki dari Bani Khuza'ah (Sahih Bukhori 13/90 dan Muslim 2/237).
c. Hadits lainnya adalah :
Dari Nawwas bin Sam'an RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda berkaitan sifat Dajjal: "Dia itu seorang pemuda, rambutnya pendek, matanya mengambang, seakan-akan aku menyerupakannya denga Abdul 'izz bin Qathn" (Sahih Muslim 18/65)
Dan ia dinamakan dengan Masihid Dajjal karena salah satu matanya, yaitu mata kanannya tertutup (picak). Ia akan keluar pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut.
d. Hadits lainnya adalah hadits yang menjeaslkan bahwa tertulis di antara dua matanya "Kaafir" atau "Kafara" sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
Sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis kaafir" (HR Bukhori 13/91 dan Muslim 18/59)
Keluarnya Dajjal merupakan salah satu tanda kiamat kubro. Sebelum Dajjal keluar, manusia diuji dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya hujan dan matinya pepohonan.
e. Hadits lainnya menjelaskan tentang Dajjal yang akan keluar dari arah timur tepatnya dari negri Khurosan atau Syihristaan. Kemudia ia akan mengembara ke seluruh penjuru bumi. Ia akan memasuki setiap negeri kecuali Makkah dan Madinah karena para malaikan menjaganya.
Dari Abu Bakar ash-Shidiq RA ia berkata: Rasulullah SAW menceritakan kepada kami tentang Dajjal, beliau bersabda: "Dajjal akan keluar dari negeri sebelah timur yang disebut Khurosan" (Tirmidzy 6/495)
Dari Fatimah bin Qais RA; Dajjal berkata: "Maka aku keluar dan aku menelusuri seluruh negeri, aku tidak meninggalkan suatu negeri kecuali aku telah tinggal di dalamnya selam 40 hari. Kecuali kota Makkah dan Madinah. Keua kota tersebut diharamkan bagiku. Setiap kali aku akan memasuki salah satu dari keduanya. Seorang malaikat akan menghalangiku dengan pedang terhunus. Dan di setiap pelosok negeri tersebut ada malaikat yang menjaganya" (Shohih Muslim 18/83)
f. Hadits lainnya menjelaskan diantara shifat Dajjal lainnya yaitu ia akan mengaku dirinya sebagai tuhan dan ia akan melakukan hal-hal yang aneh untuk membenarkan pengakuannya dan menarik orang-orang agar menjadi pengikutnya.
Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa yang mendengar tentang kedatangan Dajjal, hendaklah ia menjauhinya. Demi Alloh sesungguhnya seseorang akan mendatanginya dan ia menyangka bahwa dirinya seorang yang beriman, lalu ia mengikutinya yang dapat menimbulkan berbagai syubuhaat" (Sahih Jami' shogir 6301/ Al-Bany)
g. Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa
Dajjal tersebut akan datang sambil membawa neraka dan surga. Surganya adalah neraka, dan nerakanya adalah surga, dan ia memiliki sungai yang penuh dengan air, gunung dari roti. Ia kan menyuruh langit untuk merunkan hujan, mak hujan pun turun dan menyuruh bumi untuk menumbuhkan beraneka macam tumbuhan maka tumbuhlah tanaman tersebut. Dan ia kan menempuh perjalan dengan cepat, secepat air hujan yang ditiup angin, dan keanehan-keanehan lainnya (HR Muslim 18/65-66)
Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Akan tetap ada dari umatku yang berjuang dalam haq dan eksis terus hingga hari kiamat. Kemudian Nabi Isa bin Maryam turun. Lalu pemimpin umat Islam saat iu berkata kepada Nabi Isa,"Kemarilah dan jadilah imam dalam shalat kami". Namun Nabi Isa menjawab,"Tidak, kalian menjadi peminpin di antara kalian sendiri . Sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini".
Rasulullah SAW bersabda,"Nabi Isa masih tetap tinggal di bumi hingga terbunuhnya Dajjal selama 40 tahun, lalu Allah mewafatkannya dan dishalatkan jenazahnya oleh umat Islam. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban, Al-Hakim dan dishahihkan oleh az-Zahabi)

2. Imam Mahdi
Ada banyak hadits yang menerangkan sosok Al-Mahdi itu dan merupakan kewajiban kita untuk mempercayainya sesuai dengan apa yang kita terima dari Rasulullah SAW, tanpa menafsirkan, mentakwilkan atau menolaknya.
Al-Mahdi menurut hadits-hadits yang kita terima adalah sosok manusia yang Allah akan turunkan di akhir zaman, meksi tidak ada riwayat yang memastikan kapan kejadian itu. Selain itu, dijelaskan bahwa beliau adalah merupakan ahli bait Rasulullah SAW.
Untuk memastikan apakah dia benar Al-Mahdi yang dimaksud, ada ciri-ciri yang telah disebutkan, yang paling penting diantaranya adalah bahwa beliau akan mengisi bumi ini dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan kerusakan.
Diantara hadits itu antara lain :
Dari Ibnu Mas`ud ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Bila tidak kekal dunia ini kecuali sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu hingga Dia mengutus seseorang dari aku atau dari ahli baitku, namanya sesuai dengan namaku dan nama ayahnya sesuai dengan nama ayahku. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan dan qisth sebagaimana dunia ini sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan al-Juur. (HR. At-Tirmizy dalam kitab Fitan dan haditsnya hasan shahih).
Dijelaskan bahwa kedatangan Al-Mahdi ini sebelum turunnya Nabi Isa as. yang akan memberi petunjuk kepada banyak manusia dan menegakkan hujjah Allah SWT.
Dari Ali bin Abi Tholib Ra ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: " Al-Mahdi dari golongan kami, Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam" ( (Musnad Ahmad 2/58 dan sunan Ibnu Majah 2/1367. Hadis ini ditashih oleh Al-Bani dalam Shohih Al-Jami' Ash-Shogir 6/22)

3. Nabi Isa
Diantara tanda-tanda datangnya hari kiamat kubro adalah turnnya Nabi Isa as. Beliau akan menjadi muslimin atau bagian dari umat Islam, menghancurkan salib dan menghancurkan berhala. Karena risalah yang beliau bawa adalah risalah yang bersumber dari Allah juga.
Namun turunnya beliau bukan sebagai nabi lagi karena setelah diangkatnya Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir, maka tidak ada lagi nabi yang turun ke bumi dengan membawa risalah dari langit.
Karena itu Nabi Isa kedudukannya bukan sebagai Nabi lagi, tapi bagian dari umat Islam ini, berkitab suci Al-Quran, mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat menghadap ka'bah, puasa Ramadhan, berhaji ke Mekkah dan menjalankan syariat Islam yang kita terapkan saat itu.
Semua keteragan itu kita dapatkan dari hadits-hatis Rasulullah yang sampai kepada kita, antara lain:
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, Nyaris akan turun kepada kalian putera Maryam (Nabi Isa as) menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib dan membunuh babi dan memungut jizyah dan memenuhi harta … HR Muslim dalam kitab Iman bab turunnya Isa)
Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Akan tetap ada dari umatku yang berjuang dalam haq dan eksis terus hingga hari kiamat. Kemudian Nabi Isa bin Maryam turun. Lalu pemimpin umat Islam saat iu berkata kepada Nabi Isa,"Kemarilah dan jadilah imam dalam shalat kami". Namun Nabi Isa menjawab,"Tidak, kalian menjadi peminpin di antara kalian sendiri . Sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini".
Rasulullah SAW bersabda,"Nabi Isa masih tetap tinggal di bumi hingga terbunuhnya Dajjal selama 40 tahun, lalu Allah mewafatkannya dan dishalatkan jenazahnya oleh umat Islam. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban, Al-Hakim dan dishahihkan oleh az-Zahabi)
Untuk lebih dalamnya pembahasan ini, silahkan merujuk pada kitab An-Nihayah karya Ibnu Katsir. Juga buku Asyrotus-Saa'ah (Tanda-tanda kiamat) karangan Yusuf bin Abdulloh bin Yusuf Al Wabil serta An-Nihayah Fil Fitan Wal malahim (fitnah dan huru hara) karya Ibnu Katsir.

Tabarruk

Tabarruk

Memohon berkah kepada seseorang atau benda tertentu merupakan suatu fenomena yang sudah membudaya di kalangan umat ini. Meskipun sebenarnya mereka perlu diberitahukan mana tabarruk yang masyru` (sesuai dengan syariat) dan mana yang tidak, agar umat tidak tidak berlebih-lebihan dalam melakukannya.
Fenomena membawa air ke majlis taklim yang biasa dilakukan oleh masyarakat kita, mungkin dilatarbelakangi oleh riwayat yang menjelaskan bahwa para sahabat di jaman Rasulullah SAW bisa membawa bejana air ketika beliau akan melaksanakan sholat untuk memohon berkah dari Rasulullah SAW .
Dari Anas RA ia berkata: Apabila Rasulullah SAW melaksanakan sholat shubuh, orang-orang madinah datang membawa bejana-bejana mereka, Setiap bejana bejana yang disodorkan kepada Rasulullah SAW, beliau selalu memasukkan tangannya ke dalam bejana tersebut, terkadang mereka membawanya pada shubuh yang sangat dingin tetapi Rasulullah SAW tetap memasukkan tangannya di dalamnya" (HR. Muslim 4/1812)
Dari Anas RA: sesungguhnya Rasulullah SAW datang ke Mina, kemudian beliau mendatangi Jumroh dan melemparnya, kemudian beliau kembali ke tempatnya di Mina dan menyembelih. Kemudian beliau berkata kepada tukang cukur : "Ambil" beliau mengisyaratkan ke sisi kanan kemudian sisi kiri kemudian beliau membagi-bagikannya kepada orang-orang". Dalam riwayat yang lain: "Kemudian dimulai (pencukuran rambut) dari sisi kanan, lalu beliau membagikannya satu atau dua helai rambut kepada orang-orang. Kemudian beliau berkata: "yang kiri" lalu dilakukan seperti itu, kemudian beliau berkata: "Ini, Abu tholhah" Kemudian menyerahkannya kepada Abu Tholhah" (HR Muslim 2/947)
Dari Anas bin Malik RA: Nabi biasa memasuki rumah Ummu Sulaim dan tidur di atas kasurnya sedangkan Ummu Sulaim sedang pergi. Anas berkata: "Pada suatu hari Rasulullah SAW datang dan tidur di atas kasur Ummu Sulaim, kemudian Ummu sulaim dipanggil dan dikatakan padanya: Ini adalah Nabi SAW tidur di rumahmu dan di atas kasurmu. Anas berkata : Ummu Sulaim datang dan Nabi sedang berkeringat, lalu keringatnya tersebut dikumpulkan di atas sepotong kulit kemudian Ummu Sulaim membuka talinya dan mulai meyerap keringat tersebut lalu memerasnya ke dalam bejana, maka Nabi kaget dan berkata: Apa yang kamu lakukan Ummu Sulaim ? Ummu Sulaim berkata: Wahai Rasulullah kami mengharapkan berkahnya bagi anak-anak kami" Beliau berkata: Engkau benar (HR Muslim 4/1815)
Akan tetapi permasalahnnya bagi kita sekarang adalah : Apakah yang dilakukan oleh para sahabat dengan meminta berkah tersebut bisa juga kita lakukan juga dengan meminta berkah dari para kiyai atau tidak?
Semua masih menjadi perdebatan para ulama, karena ada yang membolehkannya namn tidak sedikit yang mengharamkannya.

2. Tabarruk Yang Dibolehkan
Adapun tabarruk dengan orang shaleh yang dibolehkan seperti :
• Menuntut ilmu dari mereka
• Minta didoakan oleh orang yang shaleh
• Mendengarkan nasehat oleh para ulama
• Berkumpul (mujalasah) dengan mereka dan mendengarkan hikmah, pengalaman, pengajaran dan nasehat mereka.
Ini adalah meminta keberkahan yang dibenarkan dalam syariat Islam dan juga tidak melanggar aqidah Islam.

Para ulama yang punya ilmu agama yang mendalam dan luas, tentu saja harus kita mintai keberkahan dari ilmunya dengan cara menuntut ilmu dari mereka. Allah SWT memerintahkan kita untuk bertanya dan belajar dari mereka ini. Dan pada tindakan menuntu ilmu inilah kita mendapatkan keberkahan
dari mereka.
Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.(QS. Al-Anbiya` : 7)
Demikian juga dengan meminta didoakan oleh orang yang shaleh, merupakan bentuk meminta keberkahan mereka. Dengan syarat, keshalehan mereka adalah keshalehan yang syar`i. Bukan orang yang masih bergelimang dengan kemungkaran, kemaksiatan, kesyirikan dan sejenisnya. Sehingga seseorang tidak mungkin dianggap sebagai orang shaleh sementara banyak sisi syariat yang tidak dijalankannya. Sebab keshalihan itu tidak dilambangkan dengan atribut, pakaian dan sejenisnya. Melainkan dengan perilaku dan akhlaq yang mencerminkan orang yang tersebut adalah hamba Allah SWT yang baik.
Sedangkan mengambil keberkahan dengan meminum sisa bekas air minumnya, merupakan masalah yang perlu dicermati secara lebih mendalam. Sebab meski ada contoh perilaku para shahabat dari Rasulullah SAW, namun tidak bisa secara general diterapkan begitu saja kepada orang lain. Sebab pada diri Rasulullah SAW ada beberapa kekhususan yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya. Beliau adalah seorang nabi yang paling mulia, bahkan level kemuliaan beliau jauh di atas para nabi yang pernah diutus Allah SWT ke muka bumi.


3. Tabarruk Yang Diharamkan
Ada banyak sekali jenis tabarruk yang diharamkan dan bisa mengakibatkan praktek syirik.Misalnya bertabarruk kepada kuburan. Hukum ziarah ke kubur itu jelas dianjurkan dalam Islam. Karena didalamnya terkandung pesan agar kita ingat bahwa sebentar lagi kita pun akan ada di dalamnya. Dan semua orang pastilah akan menjadi penghuninya, cepat atau lambat. Meski ziarah kubur ini dahulu pernah dilarang, namun Rasulullah SAW kemudian menasakh pelarangan itu dengan sabda beliau :
Dari Buraidah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang silahkan berziarah" (HR. Muslim 2/672)
Dan di dalam rangka berziarah kubur itu, kita disunnahkan untuk berdoa, yakni mendoakan mayit yang ada di kubur itu. Dan sebagai makhluq yang sudah mati, tentu doanya bukan minta fasilitas kehidupan seperti punya anak, istri cantik, duit banyak, lulus ujian, diterima pekerjaan, dagangan laku atau terpilih jadi anggota legislatif. Mereka sudah tidak butuh semua itu di alam barzakh. Yang mereka butuhkan adalah keringan dari siksa kubur dan pahala yang akan membuat mereka bisa masuk surga.
Untuk itu maka Rasulullah SAW mengajarkan bila kita berziarah kubur untuk mendoakan mayat dengan lafaz
Dari 'Aisyah ra bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW: "Bagaimana pendapatmu kalau saya memohonkan ampun untuk ahli kubur ? Rasul SAW menjawab, "Ucapkan: (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada ahli kubur baik mu'min maupun muslim dan semoga Allah memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang dan sesungguhnya -insya Allah- kami pasti menyusul) (HR Muslim).
Dari Ustman bin 'Affan ra berkata:" Adalah Nabi SAW apabila selesai menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda:" mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia sedang ditanya" (HR Abu Dawud)
Namun keyakinan bahwa orang yang sudah mati itu lantas berdoa juga kepada Allah SWT untuk kebaikan kita, maka ada yang salah dalam memahaminya. Selain itu, menziarahi makam para wali itu harus dicermati dengan pemahaman akidah yang benar. Misalnya antara lain :

• Bahwa orang yang sudah mati itu tidak bisa berdoa demi keselamatan dirinya sendiri, bahkan sibuk mengharapkan kiriman pahala bantuan dari orang yang masih hidup. Lalu bagaimana pula dia berdoa untuk keselamatan orang lain ?
• Bahwa kita dibolehkan meminta untuk didoakan oleh orang yang shaleh dan dekat hubungan dengan Allah SWT. Namun bila orang shalih itu sudah wafat, tentu saja sudah lain lagi urusannya. Sebab mereka yang sudah mati sudah tidak lagi berurusan dengan yang masih hidup.
• Bahwa meminta kepada mendoakan orang yang sudah wafat agar ruh orang mati itu mendoakan kita bukanlah sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dan pada prakteknya, justru hal itu sangat sulit dibedakan dengan meminta kepada ruh orang mati. Minta istri, lulus ujian, dagangan laku, naik jabatan, terpilih jadi wakil rakyat dan seterusnya. Tentu saja meminta kepada selain Allah SWT adalah syirik yang harus dihilangkan.
• Dan sebenarnya, para wali yang diziarahi itu dulunya bukanlah tokoh sakti mandraguna yang punya sekian jenis ajian ghaib. Mereka itu adalah para pemimpin wilayah negeri Islam dalam sistem hukum negara Islam Demak. Istilah 'wali' yang disematkan kepada mereka bukanlah waliyullah yang umumnya dinisbatkan kepada orang ahli ibadat dan punya keistimewaan ini dan itu. Namun makna wali adalah pemimpin sebuah wilayah secara hukum dan administratif. Barangkali sekarang ini seperti gubernur. Hanya saja sistem hukumnya adalah hukum Islam. Itulah yang dikatakan para sejarawan tentang para wali songo itu.
Sedangkan cerita yang beredar di tengah masyarakat itu sebenarnya tidak pernah bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya secara ilmiyah. Dan alangkah naifnya bila sosok para pemimpin Islam dan penyebar Islam di tanah Jawa itu disamakan dengan tokoh dunia persilatan yang bisa terbang, menghilang, bisa membuat hal ghaib dan sejenisnya. Sungguh sebuah pemahaman keliru yang disengaja oleh pihak yang ingin mencoreng nama baik Islam.
Untuk itu cukuplah hadits Rasulullah SAW melarang kita melakukan praktek peribadatan di area makam orang shalih berikut ini :
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW telah melaknat orang-orang yang kerjanya ziarah kubur, orang yang menjadikan kuburan itu masjid dan meletakkan lampu di atasnya". (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai, Tirmizay, Ibnu Hibban).